SIM D Bagi Tuli, masih Jadi Mimpi
berkendara dengan aman dan nyaman merupakan dambaan bagi setiap pengendara di jalan raya
Solider.or.id, Surakarta-Sembilan difabel Solo setelah melalui berbagai proses, dari mengisi formulir hingga tes tertulis dengan komputer.
berkendara dengan aman dan nyaman merupakan dambaan bagi setiap pengendara di jalan raya
Situbondo merupakan salah satu kabupaten yang mendeklarasikan sebagai kabupaten inklusif.
Solider.id, Gunung Kidul- Pada Selasa, Saryono (33) seorang daksa datang ke Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, di Jalan Lingkar Utara, Yogyakarta. Dia datang bersama 10 orang difabel lainnya dari kecamatan Wonosari dan bermaksud untuk mendapatkan surat keterangan sehat sebagai salah satu syarat kelengkapan untuk proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) D.
“Karena keterangan sehat dari dokter menjadi salah satu syarat untuk mengurus pembuatan SIM D,” jelas Saryono (11/9).
Solider.id, Banjarnegara- Seminggu yang lalu, sebuah pesan Whatsapp masuk ke ponsel saya. Isinya sebuah undangan untuk menghadiri acara diskusi difabel di Banjarnegara. Pesan ini berasal dari seorang pria.
Ia bernama Untung (42) seorang penggerak difabel di daerahnya. Ia menghubungi saya untuk minta dicarikan narasumber difabel. Memori saya kemudian teringat ke medio 2013, ketika pertama kalinya peringatan Hari Disabilitas Internasional diselanggarakan di Banjarnegara.
Solider.or.id, Yogyakarta- Komite Hak Penyandang Disabilitas DIY bekerja sama dengan Polda terkait akses difabel terhadap hukum di wilayah Yogyakarta mulai September tahun ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Arni Surwanti,perwakilan komisioner Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas DIY saat ditemui solider di acara Jogja TV pada Rabu Siang (9/9).
Difabel di Kota Solo yang memiliki SIM D baru berjumlah delapan orang. Menurut Ketua Ikatan Motor Roda Tiga Solo, Hari Pamuji, hal tersebut karena banyaknya difabel yang buta huruf dan tidak tersedianya fasilitas umum (fasum) untuk penyandang cacat di Kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Solo.
“Kebanyakan difabel tidak bisa membaca dan menulis sehingga tidak bisa mendapatkan SIM D. Selain itu akses difabel di Kantor Satlantas tidak ada sehingga membuat difabel enggan mengikuti tes,” ungkap Hari kepada wartawan di Omah Sinten, Jumat (30/11/2012).