Sebenarnya penerbitan SIM ( Surat Izin Mengemudi) untuk kendaraan modifikasi bagi penyandang difabel hanya bersifat toleransi saja. Hal ini dikarenakan untuk kendaraan modifikasi belum ada standard keselatmatannya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh AKP Aditya Mulya, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Purworejo, di media ini beberapa waktu yang lalu. Hal ini tentunya menarik untuk disimak karena selama ini berkembang pemahaman bahwa, semua difabel yang menggunakan kendaraan modifikasi di jalan raya, maka harus mempunyai SIM jenis D.

Solider.or.id, Bantul- Bertempat di Aula Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bantul, Jalan Lingkat Manding Trirenggo Bantul, pada Rabu (20/05/2015), sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, mengadakan public hearing (dengar pendapat) mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas. Kegiatan ini mengundang semua Satuan Kerja Perangkat aerah (SKPD) dan organisasi penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Bantul.

Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY) merupakan terminal terbesar di Kota Yogyakarta, sehingga menjadi pusat lalu lintas ke berbagai daerah tujuan . Namun, sayangnya aksesibilitas yang ada di TPY tersebut sebagian menghilang.

Solider.or.id,Bantul-Bertempat di Pendopo Balai Desa Canden, Kabupaten Bantul, koperasi difabel Digdaya, mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai pertangungjawaban  tahun 2014. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (22/02/2015), dan dihadiri oleh anggota, pengurus, pengawas koperasi dan Lurah Canden selaku tamu undangan khusus. Dalam sambutannya Subagyo selaku Lurah Desa Canden mengatakan bahwa,difabel sekarang ini juga mempunyai hak yang sama , baik dalam hal fasilitas dan alokasi anggaran.

Solider.or.id,Sleman- Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2015 di di Grha Sabha Pramana Bulaksumur, Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, pada Selasa (27/01). Dalam acara tersebut disinggung penerimaan mahasiswa baru yang terbuka untuk semua jenis seleksi masuk.  Kegiatan ini diikuti 426 kepala sekolah menengah atas, baik SMU maupun SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Tidak  akan ada diskriminasi terhadap penyandang difabel. pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini, akan ada perlakuan sama untuk semua siswa. Saya sudah memerintahkan semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menyiapkan segala keperluan bagi difabel. Saya juga menyadari bahwa kebutuhan difabel juga lebih kompleks, dibandingkan siswa lain.

Solider.or.id,Bantul-Bertempat di rumah Darsilah, Kampung Ganjuran, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Himpunan Wanita Disabilitas (HWDI) Bantul sebuah organisasi yang khusus beranggotakan perempuan difabel, mengadakan pertemuan rutin setiap dua bulanan. Organisasi ini sejak tahun berdirinya, 2008, tidak menerima bantuan apapun dari pemerintah. Sampai saat ini HWDI masih tetap bertahan meskipun kegiatan yang dilakukan hanya sebatas arisan. Kegiatan yang diadakan pada Minggu (18/01) ini, dihadiri oleh 15 orang anggota.

Solider.or.id,Bantul- Dari pantaun solider pada Minggu (11/01/), dapat dilihat bahwa bangunan utama pasar  Banrulkurang aksesibel. Bangunan utama dari pasar dibuat dua lantai, dengan terdapat banyak tangga yang sangat curam, sementara pegangan yang dibuat hanya dibagian pinggir,  sehingga tetap menyulitkan difabel  daksa melewati tangga tersebut. Sudah  hampir dua tahun ini Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan renovasi  (pembangunan) Pasar Bantul, yang merupakan induk pasar di Kabupaten Bantul. 

Solider.or.id, Sleman -Bertempat di Lapangan Gamelan, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) mengadakan kegiatan Jalan Sehat Inklusi (jalan sehat yang pesertanya berasal dari difabel dan non difabel). Kegiatan ini diadakan pada Minggu (21/12/2014), yang diikuti oleh masyarakat sekitar Gamelan dan difabel dari berbagai daerah baik Yogyakarta maupun daerah lainnya seperti Sukoharjo, Malang, Bandung dan Jakarta.

Solider.or.id-Belakangan ini berbagai media ramai memberitakan bahwa, penyaluran kartu sakti yang terdiri dari Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Hal ini terjadi karena penyalurannya dinilai salah sasaran, artinya seharusnya penerima kartu sakti tersebut adalah keluarga miskin, tetapi pada prakteknya mereka yang menerima adalah orang mampu. Bahkan di Dusun Gabusan, Kabupaten Bantul, ada keluarga difabel yang hanya menjadi seorang buruh juga tidak mendapat kartu sakti.