Lompat ke isi utama
Difabelitik

Empat Langkah Konkret Mendorong Peningkatan Layanan Kesehatan Difabel di Kota Malang

Soldier.or.id, Malang. Kemudahan dan kenyamanan layanan pengobatan di Kota Malang, mulai dari kelas bisnis, asuransi premium hingga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan berbagai kategori VIP, Mandiri dan PBI. Masyarakat tinggal memilih menurut kemampuannya, bahkan bagi warga miskin yang belum terdaftar BPJS masih tetap bisa memperoleh layanan kesehatan gratis dengan menggunakan Surat Pernyataan Miskin (SPM) dari Kelurahan.

Difabelitik

Difabelitik

Difabel, masih sering disebut dengan Penyandang Disabilitas memiliki banyak ragam dan variasi. Ragam variasi menurut kategori klinis, sosiologis maupun lainnya. Berkaca dari hal tersebut perlu dikenalkan secara lebih utuh tentang ragam difabilitas, bagaimana cara pandang difabel dalam memandang dirinya sendiri maupun lingkungannya. Keunikan-keunikan yang belum dikenal bahkan tidak diketahui khalayak.

Difabelitik

Jangan Sebut Aku Bodoh

Oleh Chairunisa Eka

Barangkali judul diatas membuat teman-teman bertanya mengapa saya membuat judul seperti ini. Dengan menampilkan judul ini, Saya mencoba membuat anda tersadar bahwa sesungguhnya manusia dilahirkan setara. Tidak ada manusia yang “paling sempurna” di dunia ini, dan hanya kehendak-Nyalah yang “sempurna”. Bukan saya yang membuat anda bijak, dan semoga tulisan ini dapat dijadikan sebagai renungan bagi kita semua. sebab dunia ini akan goyah dengang penuh kebencian dan rasa iri.

Difabelitik

Aku Harus Berjuang untuk Mendapatkan Jamkesmas

Di dalam Undang-undang No.19 tahun  2011 pasal 25 disebutkan bahwa setiap difabel berhak mendapat Jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan yang aksesibel dan terjangkau. Terjangkau dalam arti difabel mampu melakukan pembayaran. Untuk menjangkau pembayaran tersebut dapat dilakukan dengan  memiliki Jamkesmas.

Difabelitik

Penyandang Disabilitas Di Daerah Pelosok Belum Tersentuh Layanan Kesehatan

Boyolali, Solider.or.id – Potret penyandang disabilitas yang masih jauh dari perhatian masih ditemukan di pelosok Kabupaten Boyolali. Dian Saputri (12) yang tinggal di Kayen Baru RT. 25, Desa Kayen, Kecamatan Juwangi sehari-harinya tergolek di rumahnya.  Di pelosok desa yang berjarak  sekitar 40 KM dari pusat kabupaten gadis kecil penderita cerebral palsy ini hanya bisa mengandalkan sang nenek mengurusi semua kebutuhannya.

Berlangganan Difabelitik
The subscriber's email address.