Ariyani Sri Ramadanti, Bangun Bisnis dari Hobi
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi di dunia
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi di dunia
Solider.id, Gunungkidul- Jalanan sedang riuh ketika waktu menunjukkan pukul 06.00 wib. Rumah makan Padang bernama Langgeng Timur yang ada di daerah Sambi Pitu masih begitu lengang. Seorang pria jangkung dengan wajah sumringah tengah asyik merapikan tatanan lauk di etalase yang menyajikan kelezatan.
Pria itu terlihat cekatan menyusun rapi piring-piring, mengecek ulang dan memastikan tempat-tempat yang sudah dibersihkan. Lalu kembali sibuk dengan menyiapkan sambal khas Padang. Tak segan ia juga turun tangan menyapu sampah berserakan.
Solider.id, Malang- Pertemuan Forum Malang Inklusi (FOMI) dan Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) Pujonmakmur membahas pola kerjasama kedua belah pihak dalam upaya pemberdayaan difabel di Malang Raya. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari even pada awal Juli yang melibatkan 16.000 peserta dengan 200 diantaranya difabel.
Solider.id, Gunungkidul- “Difabel, apapun kondisinya harus bisa melalui semua kesulitan,” tutur pemuda jangkung, menegaskan makna perjuangan (24/02).
Melewati berhektar sawah untuk bisa sampai di halaman rumahnya. Nampak motor roda tiganya terparkir di tepi rumahnya. Ruang tamu penuh dengan perangkat komputer dan aneka alat sablon yang tertata rapi.
Solider.id, Kulon Progo- Teriknya matahari di Jumat siang tak menyurutkan semangat 40 orang difabel dari 8 (delapan) Kelompok Difabel Desa (KDD) untuk belajar. KDD merupakan kelompok dampingan Tim Rintisan Desa Inklusi (RINDI), Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Yoyakarta.
Mereka berdiskusi dan bertukar pengalaman, yang dikemas dalam “Kelas Belajar KDD”. Kegiatan dilaksanakan di Aula Balai Desa Ngetakrejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo (4/5).
Solider.id, Surakarta- Minimnya akses tenaga kerja, membuat sebagian banyak difabel membuka usaha sendiri. Namun, pemerintah belum membuat ruang untuk memasarkan produk-produk dari Difabel yang memiliki usaha.
“CV kami masih kalah bersaing dengan perusahaan yang lebih besar. Kami bertanya siapakah yang bisa mendorong untuk memasarkan?” tutur Suyanto dan Suparno, salah satu difabel pengusaha kepada Solider di acara Gebyar Pemberdayaan Difabel (10/4).