Lompat ke isi utama

Pentingnya Konseling Bagi Difabel Netra Baru

Solider.id, Tangerang - Aria Indrawati, dari Mitra Netra  membuka zoom meeting Mitra Netra, Sabtu (25/3) terkait  konseling bagi difabel netra. Ia  mengatakan bahwa penting untuk mendampingi difabel ketika mereka baru saja mengalami difabilitas netra, atau mereka yang berpotensi memiliki risiko mengalami kebutaan.  Menurut Aria, setelah mendengarkan difabel netra bercerita dan berbagi pengalaman, biasanya lalu konselor  memperkenalkan dengan difabel lainnya yang bisa survive.  

 

Kepada Aria, banyak yang bertanya berapa lama  difabel netra bisa melalui masa transisi, jawabnya adalah relatif. Semakin lebih awal  bertemu konselor semakin cepat pula mendapat dukungan maka masa transisi akan semakin cepat. Lalu bagaimana klien bisa lekas bertemu konselor? Mitra Netra bekerja sama dengan sekolah apabila yang jadi difabel netra adalah pelajar atau mahasiswa atau pasien dari dokter mata. 

 

Sebab menurut Aria, dokter matalah  yang tahu tingkat progresivitas yang dialami pasiennya. Dokter juga tahu apakah pasiennya pada kondisi uncureable atau tidak dapat disembuhkan.Sehingga semakin cepat semakin baik

 

Layanan konseling ini adalah layanan dasar dan selama ini bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Seluruh Indonesia (Perdami) serta klinik-klinik yang ada di Jakarta dan seluruh Indonesia. Dokter akan tahu manakala pasien mengalami penurunan, bahkan penghilangan penglihatan.

 

Pentingnya konseling ini juga dibenarkan oleh dokter mata seperti yang ditegaskan oleh Prof  dr.  Tjahjono D. Gondhowiardjo Sp.M (K) bagaimana berartinya anggota badan dan alat indera mata.  Kalau fungsi terganggu apalagi jika itu menyebabkan yang lain terganggu, pastimya aktivitas terganggu. Menurutnya, Indonesia termasuk memiliki angka kebutaan tertinggi. Berdasar survey dari sebuah lembaga : angka kebutaan di atas 50 tahun adalah 3 %. dan  80% yang mengalami kebutaan masih bisa direhabilitasi atau diperlambat perburukannya.

 

Dokter akan berusaha dengan pengetahuan kemampuan dan fasilitasnya mencoba dengan memfasilitasi. Rehabilitasi yang dilakukan contohnya adalah operasi katarak.

 

Ada lagi penyakit glukoma yang sebagian tidak dirasakan penderita rasa sakitnya  lalu dia mengalami kebutaan tanpa disadari. Namun hal itu bisa dicegah atau diperlambat. Ada lagi kebutaan kornea atau kornea cacat/sakit.  Bisa diganti dengan kornea donor atau bisa dibuat dengan kornea buatan

 

Apabila upaya pencegahan dicoba tetapi tidak bisa membantu kondisinya apalagi jika ada kondisi punya penyakit misalnya diabetik. Satu-satunya jalan adalah mencoba mengaktifkan teman-teman tersebut agar tetap produktif.

 

Seperti telah disampaikan Aria,  kalau pengobatan kemungkinan tidak berhasil lalu akan arahkan ke komunitas. 

 

"Kalau kita katakan bahwa pasien sudah tidak bisa dibantu, maka pasien merasa bahwa kondisi akan semakin turun. Lalu kerja sama dengan Yayasan Mitra Netra sebab disana melahirkan kepercayaan diri lebih baik," jelas Prof.dr Tjahjono.[]

 

Reporter: Puji Astuti

Editor     : Ajiwan Arief

The subscriber's email address.