Difabel Sabdodadi Ikuti Pelatiahan Ecoprint
Solider.id .Bantul - Pemerintah kelurahan sabdodadi bersama kelompok difabel mandiri berkolaborasi mengadakan pelatihan ecoprint. Acara di laksanakan di aula kalurahan Sabdodadi dengan peserta yaitu kelompok difabel kalurahan Sabdodadi sebanyak 20 orang, dan narasumber pelatihan dari kalurahan Sabdodadi yaitu Wiji astuti.
Inovasi Seni ecoprint adalah pengolahan kain untuk menciptakn sebuah seni daur ulang tumbuhan di atas kain dan menggunakan bahan-bahan alam seperti daun tegaran, Greentie, Secang, Tingi, Jambal, Manjakani untuk pewarnaan. Sedangkan untuk penempelan daun bisa menggunakan Jati muda, godong lanang, jimitri, truja, daun afrika, dan jarak kepyar.
Wiji Astuti menjelaskan, tujuan utama acara ini dilaksanakan untuk menambah skill kapasitas difabel kalurahan Sabdodadi, supaya bisa berdaya, mandiri dan maju. Setidaknya mereka bisa mendapatkan pemasukan dari usaha yang nantinya akan di jalankan setelah pelatihan ecoprint. Dalam pelatihan peserta diberikan materi oleh narasumber tentang bagaimana alur pembuatan ecoprrint dan apa saja bahan yang digunakan.
Ia menambahkan, berbagai langkah yang di/lakukan awalnya menyiapkan Kain dan dicuci dengan menggunakan deterjen yang tidak mengandung pemutih dan bisa pakai TRO dan di jemur sampai kering, kemudian kain dicelupkan di dalam larutan air yang sudah diberi mordan supaya bisa ditempeli dengan daun.
Langkah selanjutnya kain dibentangkan diatas plastik dan ditempeli daun dan di tutup dengan kain yang sudah di celup mordan, kemudian kain digulung dan diikat kencang supaya pewarnaan sempurna, baru setelah itu dikukus selama 2 jam ,dan dijemur diterik matahari. “Untuk proses terakhir, kain dicuci dengan air larutan tawas untuk menyempurnakan hasil ecoprint. Setelah itu Kain ecoprint di lipat dan di simpan minimal selama 5 hari, untuk pencucian kain menggunakan shampo agar warna kain awet dan tidak pudar”, tutur Wiji astuti memaparkan materi pelatihan.
Usai penjelasan materi, peserta pelatihan praktek langsung membuat ecoprint dari awal mencelupkan kain dengan TRO dan sampai proses akhir, terlihat antusias dari peserta pelatihan yang bersemangat dalam setiap proses ecoprint. Seperti salah satu peserta difabel kalurahan sabdodadi, yaitu Sri lestari yang merasa senang bisa mengikuti pelatihan dan bisa praktek langsung membuat ecoprint, dia berharap kain hasil ecoprint bisa di buat baju untuk dipakai saat pertemuan difabel di kalurah.[]
Reporter: sumaryanti
Editor : Ajiwan Arief