Lompat ke isi utama
SUASANA PELATDA npc diy

NPC DIY Mengukuhkan 110 Atlet pada Pelatda Peparnas 2024

Solider.id, Yogyakarta - National Paralympic Committee (NPC) Darerah Istimewa Yogyakara (DIY), mengukuhkan program pelatihan daerah (pelatda), bagi 110 atlet dan 44 pelatih. Terdiri dari atlet difabel fisik (daksa), netra, intelektual dan tuli. Pelatda diperkuat dengan tim performa. Tim ini akan melakukan pengawasan terhadap nutrisi, kondisi fisik, serta psikologi para atlet dan pelatih.

 

Pelatda menjadi program NPC DIY menghadapi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII, yang akan dilangsungkan di Sumatera Utara dan Aceh, 2024 mendatang.  Pengukuhan Pelatda dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, DR. Didik Wardaya, SE, M.Pd, di Pendopo Kantor Badan Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY, Sabtu (18/3/2023).

 

Dari 19 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Peparnas 2024, NPC DIY mempersiapkan 11 cabor. Di antaranya, angkat berat, atletik, bocia, bulutangkis, catur, judo tuna netra, loan ball, panahan, tenis lapangan dan kursi roda. Adapun yang belum diikuti, bowling, basket, menembak, para cycling, goal ball, renang, serta voley duduk untuk cerebral palsy (CP).

 

Baca Juga: NPC Bantul, Jawaranya Prestasi Namun Kental Diskriminasi dan Minim Apresiasi

Evaluasi dan degradasi

Sistem evaluasi dan promosi degradasi diterapkan pada Pelatda, yang akan berlangsung hingga Desember 2023 mendatang. Yaitu, bagian melihat progress dan capaian masing-masing cabor. Bagaimana kondisi fisik, progres latihan dan kemampuan masing-masing atlet, dipantau dan dievaluasi. Dengan tujuan, NPC DIY dapat mempertahankan prestasii 8 besar Peparnas XVI. Atau bahkan bisa lebih baik lagi.

“Tidak sebagaimana berkendara di jalan tol, yang lancar menuju tujuan. Team Pelatda belum pasti lolos menuju Peparnas. Seluruh atlet akan melewati evaluasi. Karenanya, optimalkan peluang dan kesempatan berlatih di Pelatda ini,” himbau Hariyanto.

 

Hariyanto juga menyampaikan bahwa pada Juli - Agustus 2023, akan dilangsungkan kejuaraan daerah (kejurda).  Selain melihat kemampuan atlet, kejurda sekaligus membuka peluang, bagi yang belum tergabung dalam Pelatda. Harapannya, NPC DIY menjadi yang terbaik para Peparnas 2024.

 

Kita memiliki tantangan berat menghadapi Peparnas 2024. Yaitu, waktu latihan yang hanya tinggal 1,5 tahun dari tiga tahun waktu yang tersedia. Dibutuhkan terobosan. NPC DIY mempersiapkan diri lebih baik. Selain menambah jumlah pelatih, juga melengkapi Pelatda dengan team perfoma. Minimal mempertahankan peringkat delapan pada Peparnas 2021 di Papua, atau meningkat.

 

Pesan ketua NPC, seluruh atlet dan pelatih agar fokus dalam Pelatda. Untuk selalu menjaga semangat. Sedang pelatih, diharapkan menjadi sosok yang betul menjadi penyemangat, ujung tombak di lapangan. Menjadi leader atau pemimpin yang memberikan contoh. Ada tata tertib atlet dan pelatih yang harus dipatuhi. Di dalamnya ada hak dan kewajiban. Untuk kegiatan yang tidak seharusnya diikuti, ketua NPC menghimbau untuk ditinggalkan dulu. Arisan atau kumpul-kumpul, sebagai contoh.

“Latihan, bukan hanya sebuah kewajiban. Melainkan kebutuhan dan tanggung jawab. Berangkat lalu pulang, selesai! Jika latihan hanya dipandang sebagai kewajiban. Tidak demikian! Jadikan latihan sebagai kebutuhan, sebagai bentuk tanggung jawab,” ujar Ketua NPC yang juga atlet tenis lapangan itu.

 

 

Adapun, sebagai upaya memberikan jaminan kesehatan yang lebih baik, NPC DIY menetapkan kebijakan baru. Yaitu, seluruh altet dan pelatih menjadi peserta BPJS Ketenagajerjaan Khusus Atlet. Karena, BPJS ini dapat mengcover atlet yang cidera saat berlatih. Kasus atlet loan ball NPC Bantul yang harus dioperasi  karena cidera, tetapi tidak tercover BPJS Kesehatan biasa, melatarbelakangi pengambilan kebijakan tersebut.[]

 

Reporter: Harta Nining Wijaya

Editor      : Ajiwan Arief

 

The subscriber's email address.