Lompat ke isi utama
penyerahan bpnus atlet npc bantul

NPC Bantul, Jawaranya Prestasi Namun Kental Diskriminasi dan Minim Apresiasi

Solider,id, Yogyakarta -National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Bantul, ialah organisasi olahraga bagi atlet palimpian (difabel) yang tak terkalahkan ketangguhannya. Jawaranya pretasi! Tiga kali berturut-turut, organisasi ini berhasil menjadi juara umum dalam ajang  Pekan Paralimpik Daerah (Peparda).  Ajang multi event yang digelar setiap dua tahunan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan tujuan, mempersiapkan atlet potensial, yang akan berlaga pada event-event nasional Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional).   

 

Hattrick Peparda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), disandang NPC Bantul. Berturut-turut pada gelaran Peparda 2017, 2019, dan 2022, para atletnya berhasil memboyong medali terbanyak, dari 10 cabang olahraga yang dipertandingkan. Peparda I (2017), memboyong 54 medali. Yaitu 32 emas, 12 perak, dan 10 perunggu. Peparda II (2019), total 101 medali diraih. Terdiri 47 emas, 35 perak dan 19 perunggu. Terakhir pada Peparda III (2022), kembali mengantongi 79 medali. 40 emas, 30 perak, dan 9 perunggu.

 

Sebagai informasi, Peparda, sama halnya dengan Porda (Pekan Olahraga Daerah). Jika Peparda diikuti oleh para atlet paralimpian atau difabel, sedang Porda diikuti oleh para atlet nondifabel.  Peparda berada di bawah naungan Organisasi NPC, sedang Porda di bawah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).

 

Dalam sejarah Peparda, NPC Bantul tidak pernah terkalahkan. Segunung prestasi telah mengharumkan daerahnya, Kabupaten Bantul. Namun, meski berprestasi, organisasi ini, minim apresiasi. Bahkan, kesejangan dan diskriminasi, kental mewarnai.

 

www.solider.id/baca/7452-merasa-tidak-puas-bonus-peparda-difabel-bantul…">https://www.solider.id/baca/7452-merasa-tidak-puas-bonus-peparda-difabe…">Baca Juga : Merasa Tidak Puas dengan Bonus Peparda, Difabel Bantul Geruduk Rumah Dinas Bupati

 

Tuntut esetaraan

 

Tak hanya dari sisi penganggaran yang berbeda, lebih sedikit dari pada KONI. Bonus yang diterimakan atlet PEPARDA juga dibedakan jumlah besarannya dengan atlet PORDA. Kamis (16/3), 62 atlet menerima bonus Peparda dengan rincian nominal Rp 6 juta untuk medali emas, Rp 3,5 juta perak, Rp 1,5 juta perunggu, serta Rp 500 ribu untuk atlet yang tidak meraih medali.

 

Sedang pada agenda PORDA (atlet non difabel), Pemerintah Kabupaten Bantul memberikan bonus sebesar Rp 15 juta untuk peraih medali emas, Rp 7,5 juta untuk medali perak, dan Rp 2,500 juta untuk medali perunggu

 

Atas dasar tersebut, NPC Kabupaten Bantul menyatakan sikap untuk menuntut kesetaraan hak bagi atlet difabel Bantul. Aksi dilakukan bersamaan dengan pembagian tali asih oleh Pemkab Bantul kepada para atlet paralimpian.

 

Membentangkan spanduk dan kertas bertuliskan tuntutan kesetaraan mewarnai aksi siang itu. Serta, pembacaan tuntutan yang diwakili Koordinator Lapangan Asep Kurniawan.

 

Dalam orasinya Asep membacakan tuntutannya. “Bantul sudah mencanangkan sebagai Kabupaten yang ramah difabel, tertuang di dalam visi-misi Kabupaten Bantul. Tetapi ternyata itu hanya sebatas slogan, belum benar-benar menjadi misi yang diimplementasikan dalam tata kelola Kabupaten Bantul. Bantul juga sudah memiliki regulasi tentang difabel, yaitu Perda No. 3 Tahun 2021 tentang Pemenuhan Hak-Hak Difabel. Bahwa difabel memiliki hak yang sama sebagai warga masyarakat, yang haknya tidak hanya dilindungi oleh Perda, tetapi oleh regulasi lain di atasnya, yaitu UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas”.

 

Dari Pendopo Pemkab Bantul, rombongan berkonvoi menuju Kantor Bupati Bantul. Dilanjutkan dengan konvoi menuju Kantor DPRD Kabupaten Bantul. Para pencari keadilan ini menempelkan tulisan-tulisan tuntutan di sekretariat. Sekretaris Daerah Pemkab Bantul Agus Budiraharja memastikan, bonus yang diberikan kepada atlet NPC meningkat setiap tahun. Namun cukup jauh bila harus mengejar nilai bonus daerah lain. Walau demikian aspirasi ini akan tetap disampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Bantul. 

 

Sementara, di Kantor DPRD Kabupaten Bantul. Rombongan ditemui Ketua DPRD Hanung Raharjo. Dia mengatakan, akan menampung aspirasi dari atlet NPC untuk dibawa dalam pembahasan APBD 2023. Sehingga tambahan bonus dapat diberikan sebelum pelaksanaan Peparda DIY 2025, di Kabupaten Gunung Kidul.[]

 

Reporter: Harta Nining

Editor       : Ajiwan Arief

The subscriber's email address.