Lompat ke isi utama
kursi roda adaptif oleh ohana

Kursi Roda Adaptif, Kesempatan dan Kesetaraan yang Dihadirkan

Solider.id, Yogyakarta. KURSI roda atau wheelchair. Ialah salah satu alat bantu mobilitas, bergerak, berpindah tempat, serta beraktivitas. Wheelchair ini biasa digunakan oleh difabel atau orang yang mengalami keterbatasan mobilitas. Apakah akibat cedera, sakit, faktor genetik, maupun pertambahan usia.

 

Agar mendapatkan manfaat maksimal, sebaiknya tidak asal memilih kursi roda. Berkonsultasi dengan ahli, dokter salah satunya, diperlukan. Dari konsultasi akan diperoleh assessment, atau informasi terkait kondisi seseorang. Dengan begitu, ahli akan merekomendasikan jenis kursi roda yang sesuai dengan kondisi yang menyertai.

 

Beberapa kondisi yang umumnya dianjurkan memerlukan kursi roda, meliputi: mereka yang mengalami patah tulang atau cedera pada tungkai atau kaki; mengalami kelumpuhan (akibat stroke, cerebral palsy, atau polio); mengalami amputasi di kaki; mengalami gangguan keseimbangan dalam berjalan; termasuk tidak sanggup berjalan dalam jarak yang jauh; serta mereka yang mengalami masalah atau gangguan pada otot dan tulang tungkai atau kaki.

 

Baca Juga: Membangun Kerjasama untuk Menutup Kesenjangan dan Memenuhi Kebutuhan Kursi Roda Adaptif

 

Mengapa adaptif?

Guna mendapatkan kursi roda yang tepat, seseorang perlu mempertimbangkan kondisi diri dan lingkungan tempat tinggal. Berikutnya, kenyamanan dan keamanan kursi roda, menjadi hal mendasar. Karena kursi roda yang menyesuaikan dengan diri pengguna (adaptif) dapat mencegah deformitas atau perubahan (kerusakan) bentuk tubuh yang tidak seharusnya terjadi.

 

Memberikan kesempatan bagi pengguna kursi roda mendapatkan kursi sesuai kebutuhan (adaptif), dilalakukan Ohana Indonesia. Dengan kursi roda yang sesuai kebutuhan, maka kesempatan mendapatkan hak lebih besar. Kesetaraan dapat diwujudkan. Sebagai contoh: dalam hal pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lifelyhood atau kesejateraan hidup, terbuka.

 

Mengutip pernyataan Direktuk Eksekutif Ohana Indonesia,  ada hal yang harus diperhatikan pasca mendapatkan kursi roda. Yakni, after sales-nya, atau layanan purna jual. After sales berupa perbaikan (service) kursi roda, adalah paket yang tak terpisahkan, kata dia.

 

Lanjutnya, “layanan purna jual sangat penting. Namun, langkah ini sering diabaikan atau tidak disadari manfaatnya. Edukasi terkait after sales  ini dilakukan Ohana Indonesia”, ujar Risnawati Utami.

 

After sales, merupakan suatu layanan pendukung produk. Dengan tujuan, agar produk, dalam hal ini kursi roda terawat. Sehingga dapat bekerja dengan baik untuk jangka waktu lama.  Aman dan nyaman dipergunakan. Layanan after sales diberikan Ohana Indonesia, terhadap setiap penerima manfaat kursi roda dari lembaga nonprofit ini.

 

Risnawati menyampaikan, bahwa after sales service tidak sekedar memperbaiki sesuatu yang telah rusak, yang timbul pasca diterima dan digunakannya kursi roda. Memperbaiki memang fungsi utama, terang dia. Namun memahamkan kepada pengguna, bagaimana merawat kursi roda, tak kalah penting.

 

Di antara kegiatan layanan kursi roda yang telah dilaksanakan awal bulan Maret 2023, Risnawati menyampaikan keterangannya. “Dengan layanan after sales service, berbagai proses dilakukan. Dengan tujuan memastikan penerima manfaat kursi roda adaptif dari Ohana Indonesia, paham dan sadar merawat kursi roda. Kursi roda adalah bagian hidup dari penggunanya loh. Tak ubahnya dengan kaki,” tandas Anggota Komite CRPD Periode 2018-2022 itu.

 

Dukungan keluarga

Secara pendanaan, tidak hanya komponan dari kursi roda yang mahal. Tetapi perlu diperhatikan after sales. Untuk penggantian komponen karena aus, sebagai contoh. Jadi para penerima manfaat kursi roda, tidak hanya mendapatkan, melainkan juga harus tahu bagaimana merawatnya. Hal ini disampaikan oleh pemerhati isu difabel, sekaligus konsultan pendidikan UNICEF, Belly Lesmana.

 

Edukasi terkait kursi roda adaptif dan perawatannya kepada para pihak, orang tua salah satunya, penting diberikan.  Edukasi dapat melalui kanal informasi tertulis maupun sosialisasi langsung. Bahwa ada kebutuhan yang harus dipahami oleh orang tua, pengguna kursi roda, juga bagi pemegang kebijakan. Karena tidak ada kursi roda yang fix for all atau cocok untuk semua.[]

 

 

Reporter: Harta Nining Wijaya

Editor      : Ajiwan Arief

 

The subscriber's email address.