Kunjungan U-Inspire dalam Upaya Scaling Up Tim Inovator IDEAKSI
Solider.id, - U-Inspire merupakan platform pemuda dan profesional muda dalam sains, teknologi, dan inovasi untuk pengurangan risiko bencana. Sejak 2021, YAKKUM Emergency Unit (YEU) telah berkolaborasi dengan platform ini. Dalam pendokumentasian kegiatan ‘Ide Inovasi Aksi Inklusi’ (IDEAKSI), YEU berkolaborasi kembali dengan U-Inspire.
Inovasi berbasis komunitas ini berlangsung dari April 2020 hingga Maret 2023 dengan fase bertahap, dari menghasilkan ide atau inovasi yang ditemukan, fase pengujian, dan hingga mengembangkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam proses tanggap kedaruratan dan kesiapsiagaan bencana tingkat lokal hingga nasional.
Pada tanggal 4 hingga 5 November 2022, keempat tim inovator lokal mendapat kunjungan langsung dari tim U-Inspire Indonesia.
Said Fariz Hibban, Staf Innovation Room dan Human Capital menyampaikan, kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka survei lapangan dan memantau lebih dekat terkait inovasi yang telah dibangun oleh empat tim inovator lokal di fase scale up.
“Kunjungan ini dalam rangka survei lapangan dan memantau inovasi mereka, sehingga U-Inspire sebagai Local Innovation Advisor mendapatkan gambaran lebih utuh terkait inovasi yang dibangun, dan bagaimana kondisi gap-nya untuk mencapai luaran yang ingin diwujudkan selama fase scale up. Terutama inovasi yang berbentuk fisik dan cakupan wilayah cukup luas,” papar Ibban, sapaan akrabnya.
Ia juga menjelaskan, bersama keempat inovator melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan alat bantu sticky notes dan kertas plano. Peserta FGD diminta untuk berpartisipasi aktif dalam mengutarakan gagagasannya.
“Poin-poin yang dibahas antara lain menyangkut apa yang sudah dan belum dilakukan serta kendala dalam pengembangan inovasi mereka. Kemudian restatement alur kerja inovasi yang dibangun, hingga pemetaan alat atau situs tertentu. Juga terkait pemetaan stakeholder yang sudah dan belum untuk menunjang kesuksesan pencapaian di fase scale up ini,” imbuhnya.
Secara terang, Ibban menyampaikan, timnya berperan menjadi Local Innovation Advisor selama hampir satu tahun. Saat FGD bersama tim inovator, U-Inspire menjadi fasilitator dan pemandu bagi peserta.
Baca Juga: Peningkatan Kapasitas Inovator Lokal pada Pemahaman GEDSI
Rekomendasi sementara U-Inspire terhadap tim inovator
Menurut Ibban dan tim, rekomendasi sementara untuk penguatan kapasitas yang diperlukan tim inovator dan warga yang didampingi, berdasarkan hasil diskusi ketika kunjungan lapangan secara umum, kapasitas yang perlu diperkuat untuk mendukung upaya scaling up ini berkaitan dengan pemberdayaan pihak-pihak kunci yang ada di masyarakat.
“Selama ini masih minim pelibatan mereka. Padahal [mereka] dianggap penting, seperti pemuda, perempuan, masyarakat difabel juga lansia,” kata ia.
Hal lain yang disampaikan yaitu terkait keahlian untuk membuat materi komunikasi yang dapat meyakinkan berbagai pihak untuk tertarik berkolaborasi atau berkontribusi. Pendalaman teknis fitur layanan yang dikembangkan, misalnya aplikasi/IoT (internet of things), teknis simulasi standard operational procedure (SOP) dan sebagainya.
Untuk tim inovator Ngudi Mulya, mereka dapat mengembangkan pemberdayaan pemuda. Misalnya, dengan menemukenali apa yang diminati pemuda setempat sebagai titik masuk. Selain itu, dapat juga mereka menyusun strategi kolaborasi untuk mengakses sumber daya manusia maupun pendanaan.
Tim Inovator CIQAL juga dapat melakukan pendekatan terhadap masyarakat difabel melalui penguatan kapasitas hingga pemberdayaan mereka. Selain itu, mereka juga dapat mengadapakn pendampingan dalam penyusunan rencana latihan TTX (table-top exercise) yang inklusif, serta strategi kolaborasi untuk mengakses sumber daya.
DIFAGANA DIY dengan inovasinya berupa aplikasi, perlu pendekatan terhadap masyarakat difabel dan lansia serta pemberdayaan terhadap mereka. Tim U-Inspire juga merekomendasikan pengembangan aplikasi atau sistem yang ada. Selain itu, penguatan kapasitas dirasa perlu dibangun, seperti penguatan dalam pembuatan materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang tepat sasaran untuk masing-masing kelompok, baik untuk kelompok masyarakat difabel maupun lansia. Juga terkait strategi kolaborasinya.
Untuk tim PB Palma, U-Inspire merekomendasikan pelatihan komunikasi risiko dan pendekatan kepada warga dengan difabel dan lansia. Pemberdayaan terhadap perempuan juga perlu dilakukan. Di samping itu, ada pula kebutuhan untuk menyusun strategi kolaborasi untuk mengakses sumber daya manusia dan pendanaan, juga strategi peningkatan kualitas infrastruktur dan rencana strategis.
“Tim kami turun langsung ke lapangan, masing-masing kunjungan lokasi berdurasi tiga jam termasuk ngobrol dan berkeliling. Tahap selanjutnya akan fokus ke konten inovator, stakeholder dan sustainability-nya,” pungkas Ibban.[]
Reporter: Srikandi Syamsi
Editor : Ajiwan Arief