Lompat ke isi utama
Seleksi calon anggota Komnas HAM Dialog Publik.

Hari Kurniawan, Perjuangkan Pemantauan Hak Kelompok Rentan dengan Pencalonan Anggota Komnas HAM

Solider.id – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Republik Indonesia, sejak awal Februari 2022 lalu telah membuka peluang bagi warga negara Indonesia untuk menjadi calon anggota Komnas HAM periode 2022 – 2027. Seleksi ini masih berlanjut hingga Agustus 2022 mendatang.

 

Para kandidat yang memiliki pengalaman sekurang-kurangnya lima belas tahun dalam bidang pemajuan, perlindungan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia memiliki kesempatan untuk ikut dalam seleksi tersebut.

 

Mereka dapat berasal dari berbagai kalangan seperti yang berpengalaman sebagai hakim, jaksa, polisi, pengacara, atau pengemban profesi hukum lainnya. Atau mereka yang berpengalaman di bidang legislatif, eksekutif, dan lembaga negara, maupun dari tokoh agama, tokoh masyarakat, anggota lembaga swadaya masyarakat dan kalangan perguruan tinggi, dengan usia minimal 40 tahun dan maksimal 65 tahun, berpendidikan sekurang-kurangnya Sarjana atau Statra 1.

 

Dikenal sebagai Advokat senior dan pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Disabilitas Jawa Timur sejak 2014 hingga kini, Hari Kurniawan maju dalam pencalonan Anggota Komnas HAM 2022 – 2027.

 

Hambatan fisik yang dimiliki, menjadikan tantangan tersendiri untuk pergi dan pulang Jakarta – Lumajang dalam memenuhi panggilan tahapan tes seleksi. Bukti nyata peran aktifnya dalam mengikuti kesempatan pencalonan anggota Komnas HAM, menunjukkan individu difabel yang mampu turut berkompetisi sesuai dengan bidang profesi.

 

Tahapan tes calon anggota Komnas HAM R.I 2022 – 2027

 

Tahapan tes yang dilalui Hari Kurniawan dan dinyatakan lolos oleh panitia seleksi dengan nomor pendaftaran # KH- 00308 yaitu;

Tahap satu: Pendaftaran calon anggota yang dimulai dari 8 Februari hingga 8 April 2022. Menurut keterangan resmi Makarim Wibisono, Ketua Pansel pendaftar yang sudah masuk sebanyak 1.536 orang dan yang melengkapi berkas persyaratan ada 112 orang. 96 diantaranya dinyatakan lolos seleksi administrasi pendaftaran calon anggota Komnas HAM R.I (18/4).

 

Berdasarkan surat pengumuman tata tertib tes tertulis objektif dan penulisan makalah seleksi calon anggota Komnas HAM periode 2022 – 2027 nomor: 37/PANSEL-KH/lV/2022, yang dikeluarkan 27 April 2022, berdasarkan urutan abjad nama Hari Kurniawan ada di urutan 34 dengan pembagian breakout room zoom di room empat.

 

Tahap Pelaksanaan tes tertulis objektif dan penulisan makalah bagi calon Anggota Komnas HAM pada tanggal 13 Mei 2022. Pengumuman Hasil seleksi tes tertulis objektif dan penulisan makalah calon anggota Komnas HAM periode 2022 – 2027 nomor: 45/PANSEL-KH/V/2022, yang dikeluarkan 27 Mei 2022, nama Hari Kurniawan ada di urutan 20 berdasarkan abjad dari 50 calon yang dinyatakan lolos.

 

Tahap Pelaksanaan dialog publik bagi calon Anggota Komnas HAM pada tanggal 8 hingga 9 Juni 2022. Pengumuman Hasil seleksi dialog publik calon anggota Komnas HAM periode 2022 – 2027 nomor: 59/PANSEL-KH/VI/2022, kembali nama Hari Kurniawan lolos diurutan 13 dari 27 peserta calon anggota lainnya.

 

Dalam dialog publik, Hari memperoleh kesempatan tampil di sesi IV pada 9 Juli 2022, pukul 13:00 – 16:00 di ruang Media Center Perpuatakaan Nasional R.I. Dengan dinyatakan lolos tahap dialog publik, Hari Kurniawan akan lanjut mengikuti seleksi tahap berikutnya yaitu Psikotes secara tatap muka pada 29 – 30 Juni 2022.

 

Langkah Hari Kurniawan dalam pencalonan dirinya sebagai anggota Komnas HAM belum selesai. Berdasarkan pengumuman tata tertib Psikotes calon anggota Komnas HAM periode 2022 – 2027 nomor: 61/PANSEL-KH/VI/2022 yang dikeluarkan 24 Juni kemarin, nama Hari Kurniawan tertera dalam Kelompok 1, pelaksanaan tes 29 Juni 2022 dengan nomor urut 7 berdasarkan abjad. Dari 27 calon, psikotes ini dibagi jadi dua kelompok dan dilaksanakan dua hari yaitu 29 dan 30 Juni 2022.

 

Hasil psikotes belum diumumkan. Masih ada satu tahapan lagi yang harus diikuti para calon anggota Komnas HAM yang sudah lolos hingga tahap 27 besar ini.

 

Tahapan selanjutnya yaitu: Pelaksanaan tes kesehatan dan wawancara bagi calon anggota Komnas HAM, yang telah terjadwal pada 8 hingga 11 Agustus 2022 mendatang.

 

Mengapa Tertarik Mendaftar Anggota HAM

 

Hari Kurniawan, sosok yang suda malang melintang di dunia advokasi difabel tak lantas tnggal diam dan berpuas diri. Ia terus ingin bermanfaat untuk sesama. Tentu bukan karena eksistensi, ada beberapa alas an mengapa ia tertarik untuk mendaftar sebagai anggota Komnas HAM. Sebagai aktivis, ia memiliki visi dan misi untuk melakukan  upaya pemenuhan hak-hak masyarakat sipil, terutama kelompok rentan termasuk kelompok difabel, yang nantinya untuk menuju masyarakat inklusi disabilitas. “Di tahun 2030 kan pemerntah mencanangkan Indonesia Inklusif disabilitas. Artinya Ketika inklusi disabilitas bertarti inklusif untuk semua” papar Hari pada kanal Youtube Joni Yulianto beberapa waktu silam.

 

Hari melanjutkan, mendorong kelompok rentan, termasuk kelompok disabilitas dalam pemenuhan hak-haknya. Dalam konteks pemenuhan hak disabilitas,  berarti  harus sesuai dengan ragam disabilitasnya. “Karena kita lihat kan sejauh ini kalua dibilang pemenuhan hak, Indonesia masih jauh dari harapan, masih banyak diskriminasi dimanapun. Kepada kelompok dfabel maupun kelompok rentan yang lain.

 

Misi lain yang diusung Hari Kurniawan adalah bagaimana memperkuat upaya perlindungan bagi para pejuang HAM termasuk kelompok difabel dari upaya serangan balik bagi pejuang HAM. Misalnya aktivis buruh dari perusahaan tambang atau perusahaan lain. Hal ini kemudian bagaimana bisa bersinergi antara lembaga-lembaga hak asasi manusia di Indonesia seperti Komisi Nasional Disabilitas, Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Lembaga HAM lain dapat berkolaborasi untuk menciptakan perlindungan bagi pejuang HAM dengan metode inklusi disabilitas. Dalam hal ini kita melihat bagaimana kelompok disabilitas dapat terlinidungi.      

 

Profil Hari Kurniawan

Hari Kurniawan, SH (44) lahir di Lumajang Jawa Timur, menyelesaikan pendidikan ilmu hukum di Universitas Brawijaya Malang pada 2002 silam.

Ia mengantongi dua belas jenis kursus dan pelatihan baik di dalam negeri maupun dari luar negeri sesuai bidang profesinya. Diantaranya: di penghujung tahun 2021, Hari Kurniawan mendapatkan beasiswa Australia Awards Scholarship, UNSW, Diploma CY Training Program bertajuk Human Rights Leadership To Influence Policy. (20/9 – 6/12/2021)

 

Di 2015, ia juga menjadi narasumber pada training peningkatan kapasitas aparat penegak hukum dalam pemenuhan hak atas peradilan yang fair bagi penyandang disabilitas di Indonesia, di Mataram NTB (23 – 26/3/2015). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Komisi Yudisial R.I.

 

Pada 2012, tergabung dalam FGD pengembangan disain, konten, aksesibilitas, dan pengelolaan situs web informasi hukum dan disabilitas (Solider.id) di Yogyakarta, diselenggarakan oleh Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (Sigab Indonesia) bekerjasama dengan Australia Indonesia Partnership For Justice (AIPJ).

 

Hari Kurniawan juga memiliki riwayat pekerjaan dan pengalaman berorganisasi yang cukup luas. Selain pernah menjabat sebagai koordinator, tim sosial, trainer, disability field liasion officer, advokat publik, program manager, saat ini ia menjabat sebagai advokat senior di LBH Rumah Keadilan Malang dan sebagai direktur sekaligus pendiri LBH Disabilitas Jawa Timur.

 

Beberapa riwayat berorganisasinya tetap fokus terhadap bidang advokasi. Seperti; Asosiasi Pekerja Sejahtera Malang (APSM) juga Forum Masyarakat Pemantau untuk Indonesia Inklusif Disabilitas (Formasi Disabilitas), dan organisasi lainnya baik di tingkat daerah maupun nasional.

 

Tahun 2021, Yayasan Lingkar Sosial Indonesia memberikan tanda jasa atau penghargaan Inclusive Awards.

 

Pengalaman lain dibidang HAM, koordinator dalam penyusunan Peraturan Daerah Kota Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas. Hari Kurniawan juga mendirikan Forum Malang Inklusi (FOMI).

 

Karya tulis yang berkaitan dengan HAM banyak juga dituliskan oleh Hari Kurniawan. Diantaranya; Buku Aksesibilitas Peradilan bagi Penyandang Disabilitas (2015) diterbitkan PUSHAM UII. Jurnal Difabel Volume 2 Nomor 2 tahun 2015 diterbitkan oleh Sigab Indonesia dengan judul Potret Kasus Tenaga Kerja Difabel di Indonesia (Menyusun Kebijakan Ketenagakerjaan yang Non Diskriminatif bagi Difabel) dan karya tulis lainnya.

 

Hari Kurniawan, putra dari Mutmainah dan (alm) Achamd Zain masih menanti hasil dari proses tahapan tes calon anggota Komnas HAM R.I 2022 – 2027 yang masih berlangsung hingga Agustus mendatang.

 

Harapan dan dukungan dari semua masyarakat difabel serta semua pihak yang mengenal sosok Hari Kurniawan di tanah air terus mengalir. Semoga tahapan tes psikologi yang sedang dinantikan hasilnya memberi kabar baik, hingga mengantarkan ia menuju tahap akhir berupa tes kesehatan dan wawancara. Dan dititik pengumuman calon anggota Komnas HAM, nama Hari Kurniawan kembali tercatat sebagai calon yang diterima.

 

Komnas HAM juga institusi lain telah memberikan kesempatan kepada difabel yang berkompeten untuk mengikuti kompetisi sebagai calon anggota pada instansinya. Namun, masih banyak contoh kasus hak difabel yang tergeser calon lain hingga butuh perjuangan panjang untuk mendapatkan hak tersebut. Atau masih ada yang dinyatakan gugur pada tahap akhir, yang kadang masih menimbulkan banyak pertanyaan publik tentang peluang yang diberikan atau hanya sekedar kuota khusus difabel yang disyaratkan.

Bagaimana pun hasil akhir dari sebuah proses seleksi calon anggota pada tiap instansi negara, dengan munculnya kandidat dari difabel yang berkompeten dibidangnya telah menunjukan difabel siap dan sigap turut berperan aktif untuk negara.[]

 

Reporter: Srikandi Syamsi

Editor    :  Ajiwan Arief

 

The subscriber's email address.