ITMI Sulawesi Selatan Sosialisasikan Al-qur’an Braille ke Anggota
Solider.id - Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Sulawesi Selatan (DPW ITMI Sulsel) bekerja sama dengan LSM Ummi Maktum Voice mengadakan sosialisasi kaidah baca tulis Al-qur’an Braille yang didukung oleh Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia (YAPTI) Makassar. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari (27-28 April 2022/25-26 Ramadhan 1443 Hijriyah) dan diselanggarakan di Mushallah Tarbiatul Ihtidahul Ummah Yapti Makassar Jl. Kapten Piere Tendean Blok M No. 7. Kegiatan ini dihadiri oleh dua puluh peserta difabel netra dari berbagai latar belakang.
Dua hari kegiatan sosialisasi ini dimoderatori oleh Muh. Fadli Ismail (Wakil Ketua DPW ITMI Sulsel). Hari pertama, dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an oleh Muhammad Takdir (salah satu peserta sosialisasi), lalu, dilanjutkan oleh sambutan-sambutan.
sambutan pertama disampaikan oleh Wiwin Windhaningsih selaku Divisi Program Pengadaan Pembinaan dan Pendistribusian Alquran Braille LSM Ummi Maktum Voice melalui aplikasi Google Meet. Dalam sambutannya, Windha berterimakasih atas kerja sama yang baik dari DPW ITMI. Windha juga memohon maaf atas segala kekurangan yang terjadi dalam kegiatan sosialisasi ini dan berharap agar silaturahmi antara LSM Ummi Maktum Voice dan DPW ITMI semakin erat ke depannya.
Kemudian, sambutan berikutnya disampaikan oleh Hamzah Yamin selaku PLT Ketua DPW ITMI Sulsel sekaligus membuka acara sosialisasi kaidah baca tulis alquran braille secara resmi.
Di hari kedua, acara diawali dengan membaca alquran secara bersama-sama sekitar lima menit, setelah itu, sampailah kegiatan sosialisasi ini pada acara inti, yakni pemaparan materi oleh Hamzah Yamin selaku PLT Ketua DPW ITMI yang juga melibatkan salah satu binaan YAPTI, Muhammad Imanuddin Kamil. Hamzah menyampaikan materi sesuai dengan buku pedoman membaca alquran braille terbitan Kementerian Agama. Ia juga menjelaskan dinamika alquran braille di kalangan difabel netra yang memiliki beberapa versi, sehingga tidak jarang menimbulkan kesalahpahaman antar difabel netra itu sendiri.
Baca Juga: ITMI Berkomitmen Kembangkan Pembelajaran Al-Quran Braille di Tanah Air
Lalu, Iman menjelaskan perbedaan alquran yang digunakan oleh orang awas dengan difabel netra. Selain itu, Iman juga menjelaskan beberapa jenis hukum bacaan dan jenis-jenis penyebutan huruf dalam alquran. Seperti tanda waqaf, tanda washal, alif mad, dll. Iman yang memiliki latar belakang pesantren dan dulunya adalah orang awas menjadi salah satu keunikan dalam kegiatan sosialisasi ini. Karena ia bisa menjelaskan alquran dari perspektif orang awas dan orang dengan hambatan pengelihatan.
Di akhir kegiatan, para pemateri dan peserta bersepakat membentuk group WhatsApp yang diberi nama Dirosatul Qur'an Braille. Group WA ini diharapkan dapat menjadi wadah para difabel netra di Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar untuk menyampaikan saran dan masukan kepada para lembaga penerbit alquran braille melalui DPW ITMI Sulsel. Harapannya, alquran braille yang tersebar di kalangan difabel netra lebih baik daripada sebelumnya dan agar segala kekurangan dalam percetakan alquran braille dapat diminimalisir.[]
Reporter: Andi Zulfajrin Syam
Editor : Ajiwan Arief