SIGAB Indonesia Mulai Selenggarakan Program SOLIDER di Kalurahan Kaliagung
Solider.id, Yogyakarta - SIGAB Indonesia melalui Program SOLIDER (Strengthening Social Inclusion for Difability Equity and Rights) mulai terjun ke masyarakat untuk mengenalkan lebih dekat program tersebut. Selasa (26/4) lalu, acara yang bertempat di Balai Kalurahan Kaliagung itu dihadiri oleh berbagai pejabat setempat, seperti perangkat kalurahan, perwakilan komunitas difabel, perwakilan pemuka agama, dan karangtaruna.
Secara singkat Kuni Fatonah, perwakilan SIGAB Indonesia, menjelaskan mengenai visi SIGAB Indonesia yang ingin menciptakan masyarakat inklusif untuk difabel. Hal itu supaya mereka memiliki kedudukan setara di masyarakat tanpa adanya diskriminasi ataupun hak istimewa.
Maka dari itu, Kuni menerangkan jika Program SOLIDER merupakan wujud nyata SIGAB dalam mewujudkan impian tadi. “Ketidakberdayaan difabel berdampak pada partisipasi mereka di masyarakat. Dari situ maka perlu dibentuk KDD (Kelompok Difabel Desa) sebagai wadah kegiatan teman-teman difabel. Ketika memiliki wadah maka difabel akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi,” jabarnya.
Lebih lanjut, Kuni mengatakan setelah acara ini, pihaknya akan segera melakukan identifikasi terhadap kebutuhan difabel. Hal itu karena setiap kalurahan tentu memiliki budayanya masing-masing sehingga mempengaruhi pendekatan yang digunakan. Dengan demikian, penting untuk memahami apa saja masalah dan potensi yang bisa dikembangkan.
Guna memudahkan arus komunikasi yang dilakukan antara SIGAB dengan masing-masing kalurahan, Kuni menyebut akan ditunjuk seorang fasilitator kelurahan untuk memastikan pembentukan KDD dan penyusunan kegiatannya nanti. Ia menegaskan jika Program SOLIDER ini bukanlah program charity, melainkan merupakan program pemberdayaan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi penandatanganan MOU antara SIGAB Indonesia. Kedua pihak diwakili oleh Haris Munandar, selaku Wakil Direktur SIGAB, dan Sugeng Nugroho, Lurah dari Kaliagung.
Nugroho menyambut baik kehadiran SIGAB melalui Program SOLIDER. Dirinya juga menyampaikan rasa terimakasih yang begitu besar dan mengaku siap menyukseskan program tersebut.
“Saya mewakili seluruh masyarakat Kaliagung merasa sangat senang karena kelurahan kami bisa dipilih sebagai tempat berkegiatan program. Jujur selama ini saya merasakan banyak difabel pedesaan belum begitu berdaya bahkan sampai terlibat aktif di masyarakat. Maka kami menyambut baik kepedulian teman-teman SIGAB dan siap mendukung,” tegasnya.
Acara diakhiri dengan pelatihan pembangunan perspektif difabel yang disampaikan oleh M. Joni Yulianto. Dalam sesi itu, Joni menekankan pentingnya keterlibatan difabel dalam masyarakat, pentingnya aksebilitas, hingga menyuarakan pendapat difabel pada tingkat desa dengan membentuk desa inklusif.[]
Reporter: Bima Indra
Editor : Ajiwan Arief