Era Digital dan Kemudahan bagi Pengusaha Difabel
Solider.id - Di era yang serba digital ini hampir segala hal dapat dikerjakan secara online. Mulai dari bertransaksi, mencari informasi, membeli atau menjual barang, belajar dan lain-lain. Tak jarang dengan kemudahan yang ada saat ini banyak orang memanfaatkan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh pladform-pladform digital.
Beberapa tahun terakhir Startup-startup baru mulai bermunculan satu persatu dengan segala inovasinya masing-masing sesuai dengan tujuan dan kebutuhan masyarakat masa kini. Salah satu pladform yang ada untuk melayani kebutuhan masyarakat saat ini ialah pladform digital yang bernaama warung pintar. Warung pintar merupakan pladform digital yang hadir untuk mengakomodir para pengusaha yang sedang menjalani usaha warung maupun yang akan memulai usaha warung.
Sebenarnya warung pintar sendiri telah di rilis sejak akhir tahun 2017 pada bulan November, namun saat itu belum terlalu banyak orang yang tahu tentang apa itu warung pintar dan seperti apa sistem yang ditawarkan oleh warung pintar. Faunder dari pladform digital warung pintar sendiri bernama Agung Besharie Hadinegoro seorang wirausahawan muda, namun dia bukan seorang diri dalam membangun pladform warung pintar, ia dibantu oleh dua orang rekannya lagi. Agung terinspirasi oleh perjalanan hidupnya yang sudah begitu giat berwirausaha sejak masih duduk di bangku SMA. Dengan segala kesulitan yang dialaminya, dia terdorong untuk menciptakan pladform yang dapat memudahkan tiap orang yang ingin atau sedang membuka warung.
Sejak berdiri pada akhir tahun 2017, hingga kini pladform digital warung pintar telah memiliki lebih dari 2000 member aktif yang tersebar diberbagai daerah yang ada di Indonesia. Sampai pada akhirnya pladform warung pintar juga ternyata dimanfaatkan oleh teman difabel untuk menjalankan usaha warungnya karena kemudahan akses yang diberikan.
DNetwork Indonesia sebagai salah satu jaringan kerja disabilitas yang berpusat di Bali menyelenggarakan webinar tentang pladform digital warung pintar ini. Kegiatan telah diselenggarakan pada tanggal 6 November 2021. Hadir dalam webinar tersebut sebagai narasumber yaitu Jiwo Darma dan Thasya selaku impack manager dari warung pintar.
Dari data yang dipaparkan oleh narasumber yang diambil dari badan pusat statistik nasional, bahwa banyak teman-teman difabel yang kesulitan memperoleh pekerjaan atau masih belum mendapat kesempatan bekerja dan hanya sekitar 0.18% teman-teman difabel yang bekerja. Selain itu di masa pandemi covid-19 yang sedang terjadi saat ini kawan difabel juga banyak yang mengalami penurunan penghasilan terutama mereka yang pendapatannya harian. Tak jarang meraka juga harus dengan terpaksa kehilangan penghasilan seperti kebanyakan orang pada umumnya disaat pandemi memporakporandakan sistem perekonomian. Sementara mereka juga mempunyai keluarga yang harus tetap dicukupi kebutuhannya.
Dalam sesi diskusi Jiwo memaparkan bahwa warung pintar bisa menjadi salah satu solusi untuk teman-teman difabel yang ingin membuka usaha warung atau yang sudah menjalani usaha warung saat ini, karena dengan pladform warung pintar para pengusaha warung tidak lagi perlu datang ke tempat agen atau distributor untuk membeli stok barang, cukup hanya menggunakan aplikasi kita sudah bisa melihat dan memilih barang apa saja yang akan kita order beserta semua harganya. Harga yang ditawarkan oleh warung pintar juga sangat ekonomis dan transparan serta gratis ongkir. Jadi tidak perlu khawatir dari adanya permainan harga barang. Hal tersebut tentu sangat bisa menghemat biaya oprasional dan juga sangat memudahkan teman-teman difabel khususnya yang mengalami kesulitan jika harus datang langsung ke tempat agen barang. “Di warung pintar kita saat ini sudah menyediakan beragam jenis barang tidak saja hanya barang sembako tetapi juga jenis makanan ringan, minuman, bahkan di beberapa tempat sudah merambah ke alat-alat elektronik seperti lampu, lilin elektrik, serta juga produk digital seperti topup digital payment, pulsa listrik, pembayaran PDAM, dan lain-lain” sambungnya melalui youtube channel Dnetwork.
Salah satu difabel yang telah menjalankan usaha warung dengan pladform warung pintar ialah Agus Efendi. Ia merupakan seorang difabel fisik yang membuka warung di daerah Tangeerang Selatan tepatnya di daerah Ciputat di jalan Sumatra 2. Agus sudah menjalankan usaha warungnya bersama warung pintar sejak awal tahun 2019, “saat pertama kali saya membuka warung saya masih banyak menghadapi kesulitan terutama untuk menghitung stok barang karena waktu itu masih manual, semua barang harus dihitung satu persatu kemudian di foto baru kita kirim ke pihak warung pintar, belum ada fitur seperti saat ini di mana semua barang sudah bisa kita check melalui aplikasi beserta foto dan harganya serta juga sudah ada fitur catatan sebagai informasi tentang barang apa saja yang kita pesan. Selain itu saya juga merasa sangat dimudahkan dalam urusan order barang sebab saya tinggal memesannya melalui aplikasi dan barang sudah bisa datang ke rumah dan dalam waktu yang tidak lama, tentu saya sangat merasa terbantu dan cukup efisien dengan kondisi mobilitas saya yang terbatas” jelasnya dalam sesi wawancara bersama solider.id.
Salah satu fasilitas yang diberikan oleh warung pintar ialah adanya pemberian gerobak yang bersifat hibah alias tanpa biaya untuk menjalankan usaha warungnya. Warung pintar juga membantu teman-teman difabel dalam segi modal usaha awal bagi yang mengalami kesulitan modal. Modal tersebut didapat dari dana CSR yang mempercayakan pladform warung pintar untuk membantu para pengusaha warung, dan salah satunya adalah agus Efendi yang mendapat bantuan dana dari Bank Indonesia.
Dari hadirnya pladform warung pintar ini diharapkan dapat menumbuhkan lebih banyak lagi minat wirausaha dikalangan teman-teman difabel. Lebih-lebih bagi generasi muda atau yang masih berada pada usia produktif sebagai alternatif ditengah usaha mencari pekerjaan yang tidak menentu terutama pada masa pandemi seperti sekarang ini.
Teknologi lagi-lagi terbukti mampu mengubah hidup manusia. Melakukan hal yang tak mungkin, jadi mungkin dilakukan. Peluang besar ini sudah saatnya ditangkap oleh sejumlah pihak untuk makin berdaya dan bahkan mampu mengubah kehidupan ke taraf yang lebih baik. Sudah saatnya difabel di Indonesia bangkit dan dapat manfaatkan kecanggihan teknologi. Sudah saatnya pula minat untuk berwirausaha semakin dipupuk dan bahkan tak menutup kemungkinan untuk banyak lakukan inovasi didalamnya. []
Reporter: Harisandy
Editor : Ajiwan Arief