Siaga Bersama Kalurahan Tangguh Bencana
Solider.id, Gunungkidul - Sebagai wilayah yang rawan dengan beragam bencana dari tanah longsor, kebakaran dan gempa, membuat pemerintah Gunungkidul harus memikirkan segala cara untuk dapat menanggulanginya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY merangkul Forum Disabilitas Tangguh Bencana (FDTB) Gunungkidul membentuk kalurahan tangguh bencana demi memberi edukasi pada warga tentang difabel dan bencana.
Salah satu kalurahan yang kembali terpilih setelah Kalurahan Rejosari dan Kalurahan Plembutan adalah Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisububo. Dihadiri oleh sekitar 30 orang warga masyarakat yang terdiri dari kader PKK dan POSYANDU, tokoh agama dan tokoh masyarakat, pembentukan Kalurahan Tangguh Bencana diadakan di Balai Kalurahan Pucung yang beralamat di Jalan Sadeng KM 5, Karangtengah, Pucung, Girisubo.
Membawa serta 13 anggota FDTB, Hardiyo selaku Ketua FDTB sebelum menjelaskan masalah kebencanaan, lebih dulu memberikan pengenalan tentang ragam difabel dan menjelaskan jenis-jenisnya. Mengedukasi warga yang belum kenal istilah difabel dan seluk-beluknya, tak lupa Hardiyo menyampaikan ajakan untuk mulai melibatkan difabel dalam semua jenis kegiatan yang diadakan.
Dari sini Hardiyo mulai menyampaikan materi inti kegiatan tentang apa saja yang harus disiapkan dalam belajar tentang kebencanaan. Warga, sahabat difabel terutama harus bersiap bahkan sebelum hingga pasca bencana. Mereka yang belajar kebencanaan diajarkan juga bagaimana mengambil tindakan untuk menolong difabel yang memiliki aneka ragam keadaan. Perta-peran aktif apa saja yang bisa dilakukan difabel saat dan pasca kebencanaan, dari membantu identifikasi kebutuhan difabel, baik dari alat bantu maupun kebutuhan pribadi yang diperlukan.
Mewakili warganya, Lurah Pucung Estu Dwiyono, S. Pd., menyatakan bahwa dengan menghadirkan FDTB warga Pucung diharap bisa banyak belajar tentang kebencanaan.
“Mengingat ke depan lebih banyak warga difabel yang akan dilibatkan, maka kehadiran FDTB bisa menjadi support dan motivasi agar warga kami yang difabel bisa tetap survive dalam menyikapi kondisi dan keadaan. Meski dengan batasan-batasan kemampuan, semoga itu tidak menyurutkan niat dan tekad warga kami yang difabel untuk berbuat lebih banyak dan lebih baik lagi bagi masyarakat.”[]
Reporter: Yanti
Editor : Ajiwan Arief