Lompat ke isi utama
salah sat anggota GEMPARKAN sedeng berkegiatan dengan teman kuliahnya

GEMPARKAN - Gerakan Mahasiswa Pemuda Untuk Kesetaraan

Solider.id, Makassar - GEMPARKAN, seperti namanya, adalah komunitas orang muda yang memperjuangkan kesetaraan hak difabel terkhususnya di bidang pendidikan. Berbasis di Makassar, GEMPARKAN didirikan pada tahun 2019, tepatnya di tanggal 8 bulan November. Tanggal 8 dipilih dengan harapan semoga GEMPARKAN terus berproses, bergerak, dan menyebar pengetahuan tak putus-putus dan tak berbatas seperti angka delapan yang tidak ada ujungnya.

 

Tidak seperti beberapa komunitas yang eksklusif, GEMPARKAN menghimpun segala ragam difabel. Mulai dari difabel Tuli, fisik, intelektual, mental, hingga netra yang ingin bergabung di dalamnya. Dengan semangat solidaritas orang muda, semangat untuk inklusi, dan semangat kesetaraan GEMPARKAN mencoba mengisi celah  dunia pergerakan Indonesia. Berusaha menjadi komunitas orang muda yang independen, progresif, dan bergerak mewakili milenial.

 

Terlahirnya GEMPARKAN adalah buah dari keresahan orang muda, betapa banyaknya sekolah ataupun jurusan universitas yang tidak ingin menerima pelajar dengan kondisi difabel. Alasan tidak memiliki guru khusus, hingga tidak pernah menangani mahasiswa dengan kondisi berbeda menjadi momok yang terus menerus diulangi. Kesulitan-kesulitan pelajar saat bersekolah di sekolah reguler, atau saat berkuliah juga menjadi alasan GEMPARKAN dibentuk. Orang muda difabel di Makassar sadar, bahwa perjuangan mengwujudkan pendidikan inklusi di Makassar harus mereka kawal dengan barisan yang sama. Harapannya, dengan adanya GEMPARKAN ini mereka bisa bahu membahu saling membantu teman yang sedang kesulitan mengerjakan tugas yang tidak akses. Membantu teman yang ditolak saat mendaftar sekolah, atau sekadar berbagi trik menghadapi guru/dosen yang tidak ingin memberi aksesibilitas untuk murid/mahasiswanya yang difabel.

“Diskriminasi, segregasi, atau bahkan bullying saat bersekolah dan kuliah itu pasti selalu ada. Nah, di sanalah tugas kita. Tugas kita untuk menguatkan satu sama lain, dan mendampingi adik-adik junior agar lebih kuat menghadapi semua tantangan,” ujar Yoga Indar Dewa selaku ketua GEMPARKAN pada webinar pablik speaking yang diadakan GEMPARKAN bekerjasama dengan Inside Indonesia beberapa waktu lalu.

 

Tahun ini, GEMPARKAN mencatat ada lebih dari sepuluh orang muda difabel yang lulus masuk ke beberapa perguruan tinggi di Makassar. Ini semakin menguatkan langkah GEMPARKAN untuk aktif mendorong pendidikan inklusi, pemenuhan hak pelajar difabel, dan terus menyebar pengetahuan dalam rangka pengembangan kapasitas pelajar difabel. GEMPARKAN menyadari betul suasana pendidikan untuk orang muda difabel di Makassar yang masih merangkak menuju kata inklusif. Sekolah-sekolah yang tidak inklusi, jurusan-jurusan yang diskriminatif, kepercayaan diri siswa-siswa difabel untuk bersekolah atau kuliah di tempat noninklusi yang rendah,  dan sebagainya. Itulah mengapa GEMPARKAN, sebagai komunitas orang muda difabel harus ada dan mengawal proses pembentukan pendidikan inklusi di Makassar. Seperti konsep demokrasi, dari rakyat dan untuk rakyat. GEMPARKAN juga merupakan komunitas dari orang muda, dan untuk orang muda.

 

Untuk sekarang, GEMPARKAN memang berbasis di Makassar dan fokus bergerak di Makassar. Anggota dan segenap pengurus GEMPARKAN juga adalah pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di kota Makassar dan sekitarnya. Meski begitu, webinar GEMPARKAN biasanya terbuka untuk seluruh pelajar difabel di seluruh Indonesia. Kita doakan saja, semoga GEMPARKAN terus bergerak walau   dalam kondisi pandemik, dan semoga GEMPARKAN tetap konsisten melakukan kegiatan-kegiatan yang menyasar kaum milenial.[]

 

Penulis: Nabila May

Editor   : Ajiwan Arief

 

The subscriber's email address.