Pergerakan Difabel Saat ini, Refleksi Temu Inklusi 2020
Solider.id - Ada beberapa hal yang disampaikan oleh sejumlah aktivis difabel dalam Refleksi Temu Inklusi 2020. Purwanti dari Sigab, Antoni Tsaputra aktivis dari Padang, Sunarman Sukamto dari Kantor Staf Presiden, dan Nabila May Sweetha aktivis muda dari Perdik Sulawesi Selatan menjadi pemantik dalam forum yang diselenggarakan tanggal 28 November 2020.
Purwanti menyampaikan bahwa selama ini pergerakan difabel masih bersifat sporadic. Misalnya, ketika ada satu organisasi difabel yang berfokus pada isu pendidikan inklusi, maka tidak menyentuh isu lainnya.
Selain itu, isu difabel belum dilihat sebagai isu lintas sektoral. Padahal, isu difabel adalah isu yang berkaitan dengan berbagai isu lainnya.
Menurut Purwanti, pergerakan difabel sangat kuat untuk mengadvokasi kebijakan spesifik terkait difabel. namun, kerapkali pergerakan difabel tidak masuk kedalam isu multi sektoral, seperti misalnya dalam proses revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Kuhap). Isu difabel juga saat ini belum memiliki agenda besar sebagai agenda perjuangan.
Sunarman Sukamto tenaga ahli madya Kantor Staf Presiden yang sebelumnya telah lama aktif sebagai aktivis difabel, menyampaikan bahwa pergerakan difabel saat ini telah berhasil masuk untuk berpartisipasi dalam mendorong pembuatan kebijakan publik yang inklusif. Artinya dalam hal ini, aktor negara dan aktor non negara telah berhasil duduk bersama untuk membahas produk kebijakan publik.
Sementara Antoni Tsaputra, aktivis difabel asal Padang yang berprovesi sebagai ASN mengatakan bahwa selama ini organisasi difabel telah berhasil membangun pergerakan berbasis pengetahuan. Pergerakan berbasis pengetahuan ini yang kemudian digunakan untuk mengadvokasi kebijakan.
Sedangkan, Nabila May Sweetha dari Perdik Sulawesi Selatan memberi perhatian pada partisipasi anak muda difabel dalam pergerakan. Nabila berpendapat, harusnya anak muda difabel harus diberi ruang lebih luas untuk berpartisipasi dalam pergerakan.[]
Reporter: Tio Tegar
Editor : Ajiwan Arief