Lompat ke isi utama
logo salah satu transportasi online

Tarif Ojek Online Naik, Begini Dampaknya Bagi Pengguna Difabel Netra

Solider.id, Yogyakarta -Pemerintaah telah memberlakukan aturan baru tentang tarif ojek online  mulai  1 Mei 2019 di 5 Kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Makasar. Aturan ini  kemudian diberlakukan secara nasional pada tanggal 2 September 2019. Regulasi baru tentang Ojek Online termaktub dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2019 tentang perlindungan keselamatan sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat, sedangkan kebijakan baru tentang tarif Ojek Online diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 tahun 2019 tentang pedoman perhitungan biaya jasa penggunaan sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat yang dilakukan melalui aplikasi.

Adanya kebijakan baru mengenai tarif batas atas dan batas bawah terkait penggunaan Ojek Online membuahkan dampak tertentu bagi masyarakat luas khususnya Difabel Netra yang sangat bergantung pada moda transportasi online untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Oleh karenanya, fenomena kenaikan tarif Ojek Online menjadi masalah yang signifikan bagi Difabel Netra, apalagi bagi   mereka yang menggunakan Ojek Online sehari-hari untuk berangkat ke tempat kerja, kampus dan tempat  lainnya yang tak terjamah oleh transportasi umum.

Satu hal yang menjadi masalah terbesar terkait fenomena kenaikan tarif Ojjek Online adalah adanya biaya jasa minimum sebesar 7000-10000 yang diberlakukan untuk jarak tempuh 4 Kilo Meter yang juga diterapkan untuk penumpang dengan jarak tempuh 1-2 Kilo Meter. Akibatnya, masyarakat pengguna Ojek Online aktif harus menyediakan budget  lebih untuk ongkos Ojek Online. Tak hanya masyarakat umum,, Difabel Netra juga mengalami hal yang sama, bahkan akibat imbas dari kenaikan tarif Ojek  Online, rata-rata pengeluaran Difabel Netra pengguna Aktif Ojek Online ada dikisaran angka 200-800 ribuan per bulan, seperti yang diutarakan oleh Mila Widiastutik, Karyawati di Percetakaan Braille Badan Sosial Tunanetra Al-Hikmah; Tanjung Kunto Nugroho, Seorang Wirausahawan, dan Galang Gumilang, seorang Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta  sekaligus Pedagang.

“sehari-hari, saya bekerja di daerah jalan Batikan Yogyakartaa dan sangat tergantung dengan angkutan online. Ya, mau nggak mau pengeluaran perbulan saya  harus bertambah karena memang ongkos ojek online juga semakin mahal’ ungkap Mila saat dijumpai solider.id di sela-sela aktivitasnya.

Tak jauh berbeda dengan Mila, Tanjung Kunto Nugroho juga saat ini harus merogoh uang yang lebih banyak untuk bermobilitas. “rumah saya di daerah Jalan Kaliurang, di daerah tempat tinggal saya tidak ada angkutan umum. Untuk beraktivitas sehari-hari, misalnya untuk mengambil dan mengantarkan dagangan, saya harus naik ojek online agar bisa cepat sampai tujuang”.

Sementara itu, bagi pengguna Ojek Online pasif, rata-rata pengluaran akibat imbas kenaikan tarif Ojek Online adalah kisaran 100-200 ribuan per bulan, seperti yang diutarakan oleh Toviyani Widi Saputri dan Siti Maisaroh , Mahasiswi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Kenaikan tarif Ojek Online, tak membuat pengguna Difabel Netra berpindah ke transportasi lain, sebab hadirnya Ojek Online mempermudah Difabel Netra dalam hal mobilitas. Galang Gumilang, mahasiswa asal Lombok, mengungkapkan Ojek Online membuatnya lebih mandiri untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain, khususnya tempat yang belum pernah diketahui. “mapsnya sudah jelas, jadi kita tinggal mita dijcarikan oleh driver tempat yang akan kita tuju. Misalnya kita akan menuju ke Café atau tempat yang belum kita kenali, dengan ojek online dan bantuan aplikasi maps, tempat tersebut mudah ditemukan”. Sementara itu, Toviyani Widi Saputri, mengungkapkan, Driver Ojek Online mau mengantarkan Difabel Netra ke tempat tujuan meskipun harus melewati gang sempit. “tak jarang banyak driver yang tidak canggung untuk menanyakan tempat tujuan yang kita mau. Sebenarnya naik ojek online sangat aksesibel dan membantu. Hanya saja memang tariff mahal membuat kami agak kecewa”

Meskipun saat ini pemerintah telah mengatur tarif Ojek Online dengan menentukan tarif batas atas dan bawah, pihak Aplikator transportasi online mengakalinya dengan menghadirkan promo potongan harga dan paket hemat berlangganan berisi vaucher potongan harga yang bisa  digunakan hingga 2 minggu. Promo-promo yang diberikan oleh pihak aplikator Ojek Online inilah yang banyak diburu oleh pengguna Difabel Netra untuk menekan angka pengeluaran bulanan. Oleh karenanya, tak jarang pengguna Difabel Netra mengecek tarif dari beberapa aplikator Ojek Online dan memilih yang paling murah harganya, seperti yang dilakukan oleh Tanjung Kunto Nugroho, pengguna aktif Ojek Online yang rumahnya jauh dari tempat beraktifitas. “sebelum bepergian, biasanya kita ngecek dulu operator mana yang saat itu tarifnya lebih murah. Ya harus pinter-pinter milih operator yang lebih miring harganya. Makanya kami biasanya punya lebih dari satu aplikasi ojek online. Tak jarang kami butuh waktu lebih untuk melakukan survey tariff dari satu operator ke operator lainnya”.

Siasat lain yang dilakukan oleh masyarakat Difabel Netra terkait fenomena kenaikan tarif Ojek Online adalah memadukan penggunaan transportasi online dengan transportasi umum. Namun, banyak juga yang tetap menggunakan transportasi online saja, dikarenakan kesulitan untuk berjalan menuju halte serta tidak efesiennya waktu jika menggunakan transportasi umum.

Berbagai macam kemudahan yang diberikan oleh kehadiran transportasi online, tentunya semakin menjadikan Difabel Netra lebih mandiri, terutama saat hendak bepergian jauh. Selain itu, Ojek Online merupakan transportasi yang cukup aman untuk Difabel Netra,  Satu hal yang menjadi titik berat harapan pengguna Difabel Netra Terkait fenomena kenaikan tarif Ojek Online adalah hendaknya tarif transportasi online bisa tetap murah dan sebaiknya pemerintah kembali merevisi  tarif minimal transportasi online yang diberlakukan untuk jarak tempuh 1 kilo bukan 4 kilo agar tidak membebani masyarakat khususnya Difabel Netra yang bepergian dengan jarak tempuh pendek.

 

Reporter: Akbar Satriawan

Editor     : Ajiwan Arief

The subscriber's email address.