Lompat ke isi utama
Komuitas Sahabat Difabel Semarang berfoto bersama

Komunitas Sahabat Difabel Sedekah Air untuk Bencana Kekeringan

Solider.id, Semarang- Bencana kekeringan menggugah jiwa kemanusiaan Komunitas Sahabat Difabel (KSD) untuk andil dalam sedekah air untuk kehidupan. Aksi sosial tersebut mulai dilaksanakan sekitar bulan September lalu dengan membagikan air bersih ke sejumlah daerah kekeringan di Jawa Tengah.

Noviana Dibyantari, pendiri Komunitas Sahabat Difabel mengaku mulanya partisipasinya dalam sedekah air, karena diajak oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Peduli Jawa Tengah. Ajakan kebaikan tersebut disampaikannya kepada para difabel yang tergabung di KSD. Informasi tersebut pun mendapat tanggapan positif dari anggota.

“Kami awalnya menyumbang 2 tangki air bersih ke daerah kekeringan di Grobogan, Purwodadi. Lalu, ibu-ibu keluarga KSD juga ikut berdonasi,” kata Novi (7/10).

Dana yang digunakan pada 2 tangki pertama tersebut bersumber dari infak hari Jum’at yang terkumpul dari difabel KSD. Hilal Huda, seorang difabel fisik dari Semarang mengatakan bahwa infak tersebut sengaja dikumpulkan untuk membantu sesama. Misal, membagi nasi bungkus, membantu anak yatim piatu dan kegiatan sosial lainnya. Pada kesempatan tersebut, dia dan anggota KSD lainnya berinisiatif turut serta memberikan bantuan air untuk daerah kekeringan.

“Kurang lebih 5 bulan tidak turun hujan, warga di daerah kekeringan harus jalan kaki sekitar 3,5 km untuk mendapatkan air bersih. Sumur-sumur mereka pun kering. Kami pun berinisiatif bersinergi dengan KNPI Peduli Jateng untuk sedekah air ini,” tutur Hilal.

Hilal juga menceritakan betapa bahagia raut wajah warga ketika mendapatkan bantuan air bersih. Aksi kemanusiaan tersebut selalu mereka publikasikan di sosial media. Beberapa unggahan tersebut mendorong lebih banyak orang tergerak berpartitisipasi dalam kegiatan sedekah air sehingga mereka bisa membantu lebih luas lagi. Daerah yang telah terbantu antara lain Grobogan, Blora, Wonogiri dan Demak.

Hilal Huda merasa senang bisa membantu sesama yang sedang kesusahan. Bencana tersebut memberikannya pembelajaran untuk bisa bersyukur atas keadaan saat ini apapun yang diberikan oleh Tuhan. Ia juga menyampaikan harapannya bagi penduduk bumi. “Kita harus hemat air. Jangan buang-buang air karena di tempat lain ada yang sangat membutuhkan air,” tegasnya.

Novi juga mengungkapkan keprihatinannya atas bencana tersebut. Dia mengharapkan agar masyarakat ikut menjaga lingkungan termasuk juga kelestarian sumber air. Jangan sampai di masa mendatang generasi penerus negeri harus membayar mahal untuk memperoleh air bersih.[]

 

Reporter: Agus Sri

Editor: Robandi

The subscriber's email address.