Menjauhkan Difabel dari Bahaya Narkoba
Solider.id, Semarang- “Selama ini di Semarang belum pernah ada kasus difabel yang terlibat dengan narkoba.” Kalimat tersebut diucapkan Purnomo Budi S, perwakilan dari Satbinmas Polrestabes Kota Semarang ketika mengisi materi sosialisasi bahaya narkoba di komunitas Roemah Difabel.
Meski begitu, Purnomo berharap sosialisasi tersebut dapat membuka pengetahuan difabel agar tidak mudah dimanfaatkan dan terjerumus kedalam bahaya narkoba. Materi disampaikan melalui tulisan dan tampilan visual agar dapat diakses difabel Tuli maupun netra.
“Hal ini untuk membuka wawasan bahwa jika mereka terlibat dengan narkoba, mereka akan bertemu dengan banyak hal yang tidak diinginkan,” pungkas Purnomo.
Selain itu, menurut Purnomo, pemahaman bahaya narkoba penting dipahami orangtua, komunitas difabel. Minimal mengdukasi secara dini di sekitar lingkungan masing-masing. Mengetahui ciri-ciri pengguna narkoba yang dampaknya tidak hanya berpengaruh bagi masa depan.
“Jadi seandainya tahu ada teman kita yang terlibat dalam kasus narkoba, sampaikan saja. Bila uang yang menjadi alasan, sampaikan bahwa setiap orang membutuhkan uang. Tapi lakukanlah dengan jalan yang bijak untuk bisa mendapatkan uang,” kata Purnomo.
Menurut Purnomo, dengan adanya mitra komunitas menjadi langkah awal untuk menjadi agen perubahan. Komunitas bisa mengajak masyarakat dan menggandeng pemerintah untuk lebih peduli dalam melakukan sosialisasi masalah narkobam dengan merangkul dan memberikan edukasi. “Mengingat difabel sangat berpotensi menjadi sasaran orang-orang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.
Menurut Purnomo, yang dilakukan Roemah Difabel sangat mengangkat derajat dan harkat mereka. Melalui edukasi dan sosialisasi bahaya narkoba, orang-orang yang tidak bertanggung jawab tidak akan melakukan pendekatan kepada difabel karena sudah mendapat edukasi. Dia menyesalkan beberapa modus oknum pengedar narkoba yang memanfaatkan difabel.
“Karena dengan modus baru semacam ini orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keterbatasan teman difabel. Selama ini kecurigaan terhadap teman difabel lebih terabaikan dari nondifabel. Kita tidak tahu pasti apakah mereka terlibat dalam kasus narkoba atau tidak, selama tidak ada penyelidikan dan tertangkap,” imbuh Purnomo menyikapi kasus serupa yang terjadi di Aceh dan Jambi tahun 2017 silam.
Bagi Purnomo penguatan dan edukasi dini pada difabel yang selama ini sering terabaikan dan dikucilkan, akan berpengaruh pada orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk merangkul mereka dengan iming-iming tertentu. Dia berharap Roemah Difabel bisa menjadi menjadi sumber informasi.[]
Reporter: Yanti
Editor: Robandi