Mobil Autopilot, Masa Depan Kendaraan bagi Difabel
Solider.id, Yogyakarta – Pernahkah membayangkan difabel yang selama ini terbatasi untuk bisa berkendara mandiri dengan mobil bisa melakukannya di masa depan? Bayangan tersebut sepertinya sudah semakin dekat dengan bantuan CEO Tesla Motors, Elon Musk. Figur satu ini memang doyan membuat gebrakan teknologi melalui Tesla Motorsnya. Yang paling terbaru, ia mengklaim bahwa teknologi autopilot mobil Tesla sebagai sebuah gaya berkendara di masa depan tanpa menggunakan tenaga supir.
Meski mendapat banyak kritik dari berbagai pihak, Elon Musk tetap mengklaim bahwa kendaraan tanpa pengendara ini ia gadang bisa muncul di pasaran Amerika Serikat tahun depan. Banyak pengamat yang merasa bahwa pembuatan teknologi sebagai penyangga kendaraan autopilot masih membutuhkan pengembangan di tahun-tahun mendatang. Selain itu, beberapa pakar teknologi juga memprediksi kehadiran kendaraan seperti ini bisa jadi lebih lama dari waktu yang sudah mereka perkirakan.
Laman resmi Tesla menjelaskan bagaimana teknologi autopilot bisa menjadi teknologi masa depan. Teknologi ini didesain untuk membantu pengendara dalam mengatasi berbagai masalah yang ada saat berkendara. Tesla mengklaim kendaraan mereka mampu membuat kendaraan menjadi lebih aman dengan diperkenalkannya beberapa fitur baru yang mampu meningkatkan fungsionalitas fitur-fitur yang telah ada.
Fitur autopilot ini berbasis pada delapan kamera dengan area 360 derajat dengan jangkauan sampai 250 meter di sekitar kendaraan. Dua belas sensor ultrasonik juga ditingkatkan untuk mendukung fitur ini yang mampu mendeteksi objek kecil maupun besar dengan jarak dua kali yang ada pada sistem sebelumnya. Radar yang menghadap ke area depan mobil bisa memproses data tambahan mengenai jarak pandang ketika mobil menembus hujan, kabut, badai debu maupun deteksi mobil yang ada di depannya.
Untuk mendukung ini semua, Tesla menanamkan sebuah komputer dengan empat puluh kali lipat kekuatan dari generasi komputer pada mobil-mobil Tesla sebelumnya. Dengan berbagai macam teknologi tambahan lainnya, sistem ini mampu membuat mobil bisa melihat ke segala arah secara bersama-sama dan mampu menjangkau panjang gelombang yang jauh dari kemampuan pengendara manusia. Selain itu, ada fitur Enhances Summon, yang bisa memudahkan saat parkir dan saat keluar dari parkiran. Dengan fitur ini, mobil akan mendekati pengendara secara otomotis ketika berada di parkiran. Pengendara tidak perlu repot untuk mencari mobil atau mendatanginya.
Masih ada Waymo
Selain Tesla, satu cerita lain tentang pembuatan kendaraan masa depan dengan fitur autopilot ada sebuah divisi mobil yang dikeluarkan oleh Google bernama Waymo. Mobil ini diperkenalkan secara resmi sebagai sebuah taksi tanpa pengendara di beberapa kota di sekitaran Pheonix, Arizona, tahun lalu.
Sampai sekarang, aplikasi gawai yang digunakan untuk bisa memanggil dan melakukan pesanan terhadap Waymo masih terbatas melalui sebuah link privat pada undangan email. Namun, sekarang semua orang sudah bisa mengunduh aplikasi ini pada Google Play Stire dan mengisi waiting list pengendara mereka. Tentu saja, diluar dari kota-kota di atas, orang harus menunggu dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bagi difabel, kabar ini tentunya menjadi kabar baik, meski pesimis bahwa kendaraan autopilot seperti ini bisa dimunculkan dalam waktu beberapa tahun dekat ini. Meski begitu, bayangan kendaraan autopilot seperti ini di masa depan bisa memberikan kesempatan bagi difabel yang selama ini tergantung dengan orang lain jika ingin berkendara untuk bisa berkendara secara mandiri. Hal ini senada dengan prinsip teknologi yang menyesuaikan dengan kebutuhan hidup manusia.
Penulis: Yuhda
Editor : Ajiwan Arief