Produk Jasa Asuransi AXA Indonesia Merambah Masyarakat Difabel
Solider.id, Yogyakarta- Mengusung prinsip kesetaran, perusahaan jasa asuransi AXA Finansial Indonesia mensosialisasikan produk jasa asuransi Syariah kepada difabel. AXA Finansial Indonesia akan memberikan aksesibilitas layanan bagi difabel, mengingat kebutuhan yang beragam dari masyarakat difabel.
“Kemandirian finansial, harus diwujudkan oleh setiap orang tanpa kecuali difabel. Kemandirian finansial akan mendorong masa depan lebih baik (empower people to live a better life).” Sambutan Direktur AXA Finansial Indonesia, Budi Tampubolon pada kegiatan yang dilangsungkan di Yogyakarta, Jumat (25/5).
Budi menjelaskan, AXA Indonesia merupakan bagian dari AXA dunia (global). AXA global, berjanji akan memberikan dukungan penuh kepada kaum difabel. AXA tidak akan melakukan perbedaan perlakuan kepada difabel maupun nonfoifabel. “Prinsip AXA, perlakukan harus setara, nondiskriminatif,” janjinya.
Budi melanjutkan, AXA Finansial Idonesia sudah punya jalur distribusi digital. Produk-produk yang bersifat simpel dan mudah dimengerti dipasarkan melalui digital. Sehingga difabel dapat membelinya dengan mudah, tanpa perlu akses secara khusus.
Ujud layanan utama yang diberikan AXA ialah pada klaim dengan memberikan layanan klaim pada dua produknya melalui WhatsApp. Dengan demikian masyarakat difabel tidak harus repot mengajukan klaim dana mereka dengan mendatangi kantor AXA. Pada masa mendatang, lanjut Budi, jika dunia sudah semakin digital dan akses jaringan internet merata, harusnya layanan AXA akan lebih mudah dijangkau bagi setiap difabel di manapun keberadaan difabel.
“Bagi yang tidak tersambung dengan layanan digital, dapat menghubungi cutomer service AXA melalui SMS maupun telepon. Petugas AXA yang akan datang dan memberikan layanan sebagaimana kebutuhan,” jelas Budi.
Mengenal Lebih Dekat Asuransi Syariah, menjadi tema yang diusung dalam kegiatan yang bekerjasama dengan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Sosialisasi disampaikan kepada 100 peserta, 40 di antaranya masyarakat difabel DIY. Sejalan dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), sosialisasi serta edukasi literasi keuangan dan penyuluhan hidup sehat dibungkus dalam satu wadah kegiatan tersebut.
Terkait kegiatan sosialisasi yang menyasar masyarakat difabel, Presiden Direktur AXA Finansial Indonesia menegaskan bahwa semua orang berhak memiliki asurasi. Menurutnya, sebelum menentukan pilihan untuk menggunakan jasa asuransi, harus memahami tentang asuransi itu sendiri.
“Pembelian asuransi juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan. Jika butuhnya asuransi pendidikan untuk anaknya, maka tidak tepat jika membeli asuransi jiwa,” lanjut Budi.
Membangun kepercayaan
Ratna Dewi Setyaningsih, Ketua HWDI DIY menyampaikan pendapatnya terkait kegiatan sosialisasi. Dirinya menyatakan bahwa hingga saat ini belum bisa memutuskan membeli polish asuransi. Pengalaman masa lalu, ketika mendiang sang ayah kesulitan dan mengajukan klaim.
Senada dengan Ratna, Ketua Paguyuban Keluarga Difabel ‘Pinilih’ dari Kecamatan Sedayu Maria Tri Suhartini, menyatakan belum akan membeli polish asuransi dalam waktu dekat. “Saat ini saya belum memutuskan bergabung dengan AXA atau asuransi lain. Masa mendatang bisa jadi iya. Saya butuh membangun kepercayaan, meyakinkan diri lebih dulu terkait asuransi,” ungkapnya. [Harta Nining Wijaya]