Sarjiyo: Beda Desa Beda Kondisi Beda Kebutuhan
Solider.or.id,Yogyakarta- Enam desadi Kulon Progo yang masuk dalam program rintisan Desa Inklusi (RINDI) masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Hal tersebut dikatakan Sarjiyo selaku ketua Forum Difabel Sidorejo (FDS) sekaligus kader Rintisan Desa Inklusi (RINDI) ketika ditemui Solider dalam acara diskusi rutin Forum Difabel Sidorejo (FDS) pada Minggu (15/11).
“Kalau beda kebutuhan ya juga beda setiap program dan kerja-kerjanya yang direncanakan. Semisal di desa ini berbeda dengan desa Gulurejo, walau itu satu kecamatan,” kata Sarjiyo.
Sarjiyo memaparkan perbedaan karakteristik setiap desa bisa dilihat dari beberapa sektor seperti variabel difabel, perekonomian, pendidikan, letak geografis, dan lain sebagainya di setiap desa tersebut. Forum Difabel Sidorejo (FDS) yang diketuainya juga memiliki strategi program kerja yang berbeda dengan desa lainnya.
“Ada dataran rendah dan tinggi semisal itu ya beda dari mata pencahariannya, ada pertanian, penambang batu dan usaha-usaha. Dari kompetensi difabelnya juga, kalau di Sidorejo berbeda dengan Jatirejo. FDS sendiri lebih fokus ke pengembangan anggotanya,” papar Sarjiyo.
Nugroho salah satu fasilitator RINDI desa Jatirejo yang juga hadir dalam acara mengamini hal tersebut. Ia mengatakan dalam mengawal program RINDI, sebelumnya telah melakukan assessment untuk mencari indikator yang akan dijadikan sebagai referensi pemenuhan kebutuhan di desa Jatirejo.
“Ya itu yang kemudian beda, strategi-strategi organisasi ataupun kader desa inklusi juga beda. Semisal desa ini fokus di kadernya, atau ada juga yang sduah langsung ke pemerintah desanya,” tutur Nugroho.[Andy R]