Lompat ke isi utama

Terapi Oral Motor Exercise Bagi ABK

Solider.or.id, Surakarta – Jumat pagi (7/2/2014) di salah satu ruang terapi wicara yang berada di lingkungan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surakarta Arenal Haqobuja (4) diberi pengenalan konsep anggota tubuh. Arenal merupakan anak dengan Down Syndrome (DS) yang sedang ditangani terapis Bangkit Tara Gemilang dan Puguh Ardiawan, keduanya merupakan mahasiswa Poltekes Surakarta.

Awalnya Arenal dikenalkan dengan puzzle berbentuk manusia. Dia dibimbing untuk mengenali bagian-bagian tubuh seperti kepala, tangan dan kaki. Namun anak yang masih belum bisa berbicara ini tampaknya belum menguasai kemampuan ini dengan baik.

Lina Mayasari, terapis yang mengetahui perkembangan anak ini mengatakan bahwa prognosis Arenal tidak begitu bagus. Ditambah lagi terapi yang dijalaninya tidak rutin, kadang hanya seminggu sekali saja dibawa ke klinik. “Padahal idealnya anak ini memerlukan terapi setidaknya seminggu dua kali. Oleh karena itu perkembangannya masih belum sesuai harapan,” ungkap Lina.

“Prognosisnya jelek, tingkat intelegensianya di bawah normal. Setara debil. Selain itu dia juga masih ngeces (mengeluarkan air liur-red) karena tidak tahu cara menelan,” jelas Lina.

Setelah pengenalan puzzle dan beberapa gambar tentang anggota badan Arenal mendapat pemijatan pada bagian mulut. Ini merupakan bagian dari Oral Motor Exercise (OME). Terapi ini merupakan teknik untuk penguatan bagian mulut anak DS yang sering bermasalah. Kebanyakan anak DS memiliki otot mulut yang lemah, akibatnya mereka mengalami kesulitan menelan. OME ini biasanya dibutuhkan anak-anak DS dan Cerebral Palsy (CP).

Selain pemijatan beberapa teknik OME di antaranya adalah: buka tutup rahang, tersenyum, memonyongkan bibir dan menggerakkan lidah. Lina menuturkan bahwa teknik-teknik ini sebaiknya dilakukan secara rutin bukan hanya ketika sesi terapi saja, tetapi juga harus dilaksanakan di rumah sehingga hasilnya optimal.

The subscriber's email address.