Tanamkan Perspektif Disabilitas pada Caleg Peserta Pemilu 2014
Solider.or.id, Bantul- Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) memandang perlu adanya upaya peningkatan pemahaman dan perspektif para Calon Anggota Legislatif (Caleg) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 terhadap permasalahan dan isu-isu difabel. Sebagai perwujudannya SIGAB menyusun rencana jajak pendapat (survey) terhadap Caleg pemilu 2014 di Kabupaten Bantul, bekerja sama dengan Difable People Organisation (DPO) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Briefing terhadap 13 surveyor yang terdiri dari anggota DPO dan para beberapa volunteer dilaksanakan pada Jumat (10/01/2014), di Pundong Bantul, bertempat rumah salah seorang anggota DPO. Dengan survey diharapkan masyarakat dapat mengetahui sejauh mana pandangan caleg yang akan duduk di kursi DPRD baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota terhadap isu disabilitas, dalam rangka melahirkan kebijakan publik yang berperspektif difabel dan mampu mengakomodasi kepentingan sebanyak mungkin berbagai kelompok masyarakat.
Manager Program SIGAB, Purwanti yang biasa dipanggil mbak ipung dalam wawancaranya mengatakan bahwa "survey ini diselenggarakan di empat kota di Indonesia yaitu Tarakan-Kalimantan Timur, Jombang-Jawa Timur, Makassar dan Bantul-Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Tarakan, Kalimantan Timur, survey sudah dimulai pada bulan Desember 2013, kemudian disusul dengan Makassar dan Jombang,Jawa Timur. Sedangakan kabupaten Bantul akan dilaksanakan pada minggu ke tiga bulan Januari 2014.
Kurangnya tingkat pemahaman para caleg terhadap keberadaan isu difabel melatarbelakangi dilaksanakannya survey tersebut. Isu difabel belum cukup dikenal di berbagai kalangan, termasuk para pelaku politik praktis, sehingga isu difabilitas belum menjadi mainstream di dalam berbagai hal. Untuk itu perlu menanamkan perspektif tentang difabilitas pada caleg, dengan harapan membuka peluang advokasi terhadap isu disabilitas, mbak Ipung menambahkan.
“Caleg yang mampu mengakomodasi aspirasi dan kepentingan difabel, serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang mainstream difabel dalam pengambilan kebijakan serta hal-hal yang terkait dengan kewenangan legislatif, amat diperlukan.Secara umum, tujuan dari diadakannya survey adalah untuk mengetahui sejauh mana caleg peserta pemilu 2014 berperspektif difabel, yang mampu kebijakan publik yang berperspektif difabel. Mbak Ipung mengakhiri wawancaranya.